Tampilkan postingan dengan label Famili Oxalidaceae. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Famili Oxalidaceae. Tampilkan semua postingan
Kamis, 03 April 2014
Oxalis regnellii
Rabu, 26 Desember 2012
Averrhoa carambola L.
Klasifikasi:
Regnum: Plantae
Divisio: Spermatophyta
Su Divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledoneae
Su Kelas: Dialypetalae
Bangsa: Geraniales
Famili: Oxalidaceae
Genus: Averrhoa
Spesies: Averrhoa carambola L.
Deskripsi:
Pohon induknya berasal dari Pasarminggu, Jakarta Selatan. Termasuk salah satu belimbing top yang banyak diminati konsumen. Pernah meraih juara dalam lomba buahbuahan non-langka. Bentuk buah bulat agak lonjong. Warnanya yang kuning agak kemerahan mengilap tampak kontras dengan warna hijau pada pinggiran belimbingannya. Daging buah padat, manis, dan mengandung sedikit air. Kelebihan yang lain, ukuran buahnya panjang, dapat mencapai 15 cm dengan diameter lebih dari 10 cm. Berat rata-rata 200-250 g dan dapat mencapai 500 g. Relatif lebih tahan lama dalam penyimpanan dengan suhu kamar.
Pohon induknya berasal dari Pasarminggu, Jakarta Selatan. Termasuk salah satu belimbing top yang banyak diminati konsumen. Pernah meraih juara dalam lomba buahbuahan non-langka. Bentuk buah bulat agak lonjong. Warnanya yang kuning agak kemerahan mengilap tampak kontras dengan warna hijau pada pinggiran belimbingannya. Daging buah padat, manis, dan mengandung sedikit air. Kelebihan yang lain, ukuran buahnya panjang, dapat mencapai 15 cm dengan diameter lebih dari 10 cm. Berat rata-rata 200-250 g dan dapat mencapai 500 g. Relatif lebih tahan lama dalam penyimpanan dengan suhu kamar.
Manfaat:
Buah-buahan
Buah-buahan
Syarat
Tumbuh:
Tanaman
belimbing akan tumbuh baik di tempat dengan ketinggian 0-500 m di atas
permukaan laut dengan curah hujan tinggi dan mendapat cukup cahaya matahari.
Jenis tanah yang sesuai adalah tanah yang gembur, berdrainase baik, dan dapat
menahan air.
Pedoman
Budidaya:
Memperbanyak
tanaman dengan: biji cangkokan okulasi. - Dengan biji. Ada bahayanya, sebab
kemungkinan akan diperoleh pohon yang mempunyai sifat lain daripada induknya.
Kalau ingin memperbanyak dengan biji, maka biji-biji blimbing dideder dulu, 6
minggu kemudian dipindahkan ke pesemaian dengan jarak 30x 30 cm. Pesemaian
mendapatkan perlindungan ringan. Pada umur 1 tahun bibit dipindahkan ke kebun:
- Dengan cangkokan. Untuk cabang cangkokan dipilih cabang yang tumbuhnya tegak
ke atas. Kalau tidak ada cabang yang demikian, maka salah satu cabang yang
mendatar dipotong. Nanti akan tumbuh cabangcabang yang tegak tumbuhnya. Dari
salah satu cabang tersebut dibuat cangkokan. - Dengan okulasi. Blimbing manis
hanya diokulasi dengan jenisnya sendiri. Waktu bertanam yang baik ialah pada
permulaan musim hujan dengan jarak 6 x 6 m. Pohon-pohon perlu disemprot dengan
obatobatan.
Pemeliharaan:
Untuk menjaga jangan sampai buah blimbing mendapat gangguan hama, seperti lalat buah, burung, kalong dsb., maka sebaiknya buah-buah tersebut dibungkus secara rapi dengan kertas, daun, kain dll. Bersamaan pembungkusan itu dilakukan penjarangan buah. Dengan penjarangan akan diperoleh buah yang besar. Penjarangan dan pembungkusan dilakukan pada waktu buah sebesar telur ayam.
Hama dan Penyakit:
Penyakit
becak daun (Cercospora averrhoa) dan penyakit lembayung (Corticium) menyerang
tanaman belimbing di Asia Tenggara, tetapi penyakit busuk pasca panen lebih
gawat lagi, setidak-tidaknya pada buah belimbing manis; cacat kulit sedikit
saja akan mengundang serangan jamur-jamur Ceratocystis, Colletotrichum,
Dothoriella, dan Phomopsis. Ulat-ulat (Pingasa, Pseudoterpna, Diacotrichia)
menyerang bunga dan daun muda. Buah belimbing manis sangat parah terserang
lalat buah dewasa, terutama Dacus dorsalis (di Asia Tenggara), dan oleh ngengat
penghancur buah (Othreis spp. di Australia); pembungkusan buah dapat mencegah
serangan.
Panen dan Pasca Panen:
Pohon
belimbing manis dapat berbunga sepanjang tahun, hingga dapat dipungut 3x
setahun, yakni: pada akhir musim kemarau, musim labuh dan permulaan inusim
hujan: Waktu berbuah paling lebat ialah pada permulaan musim hujan. (Sentra
Informasi IPTEK)
Rabu, 04 April 2012
Krambilan/ Biophytum sensitivum D C.
Klasifikasi
:
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Kelas : Dycotyledoneae
Sub Kelas : Dialypetalae
Bangsa : Geraniales/ Gruinales
Famili : Oxalidaceae
Genus : Biophytum
Spesies : Biophytum sensitivum D
C.
|
Nama Daerah
Melayu: Daun hidup
Sunda: Ki payung kalapaon Jawa: Tengah Krambilan Ternate: Golofino Halmahera: Gogiolo |
Ciri-ciri
Habitus: Herba, tinggi 5-20 cm. Batang: Bulat, tak bercabang,
merati muda. Daun: Majemuk, menyirip, dalam roset batang, anak daun
empat sampai sepuluh pasang, ujung tumpul, bertepi rata, pangkal tumpul,
tangkai 5-20 mm, hijau. Bunga: Majemuk, pada ujung batang,
kelopak + 5 mm, bertaju lima, ungu, mahkota ± 5 mm, kuning dengan ujung merah. Buah:
Kotak, bulat, kecil, hijau. Biji: Kecil, masih muda putih setelah tua
coklat. Akar: Tunggang, coklat.
Referensi :
Gembong
Tjitrosoepomo.1989.Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta).Gadjah Mada University
Press.Yogyakarta
http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?mnu=2&id=110
Van Steenis, C.G.G.J,
1975, Flora untuk Sekolah di
Indonesia, PT Pradnya Paramita, Jakarta.
|
Kamis, 29 Desember 2011
Calingcing (Oxalis corniculata Linn.)
Klasifikasi :
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Sub Kelas : Dialypetalae
Bangsa : Geraniales
Famili : Oxalidaceae
Genus : Oxalis
Spesies : Oxalis corniculata Linn. |
|
Deskripsi :
Tumbuhan merayap atau tegak tinggi mencapai 5 - 35 cm, tumbuh liar pada
tempat-tempat yang lembab, terbuka maupun yang teduh di sisi jalan atau
lapangan rumput. Di pulau lawa tumbuhan ini terdapat dari pantai sampai
pegunungan dengan ketinggian 3.000 meter diatas permukaan laut. Mempunyai
batang lunak dan bercabang-cabang. Daunnya majemuk menjari tiga yang anak
daunnya berbentuk jantung dengan warna hijau muda. Bunga keluar dari ketiak
daun, berwarna kuning berbentuk payung kecil-kecil. Buah berupa kotak lonjong,
tegak, bagian ujungnya seperti paruh, bila sudah masak berwarna coklat merah
yang pecah bila disentuh.
Nama Lokal :
Calincing (Indonesia, Jawa),
Mala-mala (Maluku); Rempi, semanggen, semanggi gunung, cembicenan (Jawa); Daun
asam kecil lela, semanggi (Sumatra); Cu jiang cao (China).
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Demam, Flu, Hepatitis, Diare, Infeksi saluran kencing, Hipertensi; Kelemahan
badan (Neurasthenia), Menghentikan Pendarahan ; Peluruh haid.
Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS : Rasa asam, sejuk. Menurunkan panas, menetralisir racun, antibiotik, anti-inflamasi, penenang, menurunkan tekanan darah. KANDUNGAN KIMIA : Asam oksalat.
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS : Rasa asam, sejuk. Menurunkan panas, menetralisir racun, antibiotik, anti-inflamasi, penenang, menurunkan tekanan darah. KANDUNGAN KIMIA : Asam oksalat.
Referensi :
Gembong
Tjitrosoepomo.1989.Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta).Gadjah Mada University
Press.Yogyakarta
http://www.iptek.net.id
Senin, 19 Desember 2011
Belimbing Manis
KLASIFIKASI
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Sub Kelas : Dialypetalae
Bangsa : Geraniales
Famili : Oxalidaceae
Genus : Averhoa
Uraian :
Pohon kecil, tinggi mencapai 10 m dengan batang yang tidak begitu besar dan
mempunyai garis tengah hanya sekitar 30 cm. Ditanam sebagai pohon buah, kadang
tumbuh liar dan ditemukan dari dataran rendah sampai 500 m dpi. Pohon yang
berasal dari Amerika tropis ini menghendaki tempat tumbuh tidak ternaungi dan
cukup lembab. Belimbing wuiuh mempunyai batang kasar berbenjol-benjol,
percabangan sedikit, arahnya condong ke atas. Cabang muda berambut halus
seperti beludru, warnanya coklat muda. Daun berupa daun majemuk menyirip ganjil
dengan 21-45 pasang anak daun. Anak daun bertangkai pendek, bentuknya bulat
teiur sampai jorong, ujung runcing, pangkal membundar, tepi rata, panjang 2-10
cm, lebar 1-3 cm, warnanya hijau, permukaan bawah hijau muda. Perbungaan berupa
malai, berkelornpok, keluar dari batang atau percabangan yang besar, bungs
kecil-kecil berbentuk bintang warnanya ungu kemerahan. Buahnya buah buni,
bentuknya bulat lonjong bersegi, panjang 4-6,5 ern, warnanya hijau kekuningan,
bila masak berair banyak, rasanya asam. Biji bentuknya bulat telur, gepeng.
Rasa buahnya asam, digunakan sebagai sirop penyegar, bahan penyedap masakan,
membersihkan noda pada kain, mengkilapkan barang-barang yang terbuat dari
kuningan, membersihkan tangan yang kotor atau sebagai bahan obat tradisional.
Perbanyakan dengan biji dan cangkok.
Nama Lokal :
Belimbing manis (Indonesia), Belimbing manih (Minangkabau); Belimbing legi
(Jawa), Belimbing amis (Sunda), ; Bhalimbing manes (Madura), Balirang (Bugis).
Manfaat :
Belimbing
merupakan salah satu jenis buah yang kaya dengan vitamin C dan antioksidan,
sering digunakan sebagai antiradang, penurun kolesterol, diabetes, mengobati
penyakit tulang dan hipertensi. Kandungan
vitamin C yang cukup tinggi dalam belimbing dapat berperan sebagai antioksidan.
Antioksidan ini diperlukan untuk membentengi tubuh dari pengaruh buruk
lingkungan.
Belimbing
juga kaya akan provitamin A, vitamin B1, Vitamin C, kalsium, fosfor, zat besi,
dan senyawa fitokimia antioksidan polifenol dan proantosianidin terutama
katekin dan epikatekin. Senyawa pectin di dalamnya bertugas mengikat kolesterol
dan asam empedu dalam usus lalu mendorong proses pengeluarannya. Keadaan proses
ini menyebabkan belimbing bisa berfungsi sebagai penurun kolesterol
Adapun
beberapa resep alami yang bisa dicoba adalah sebagai berikut :
Radang tenggorokan
Buah
belimbing 100-150 gram dihaluskan dengan blender, kemudian di saring, minum
airnya secara rutin setiap hari.
Liver (hati)
Akar
belimbing kering sebanyak 15-17 gram dibersihkan, direbus dalam 1,5 gelas air
hingga 1 gelas. Angkat dinginkan, lalu saring. Minum rebusan 1 kali setiap
hari.
Penyakit Lain Yang Dapat Diobati :
Diabetes melitus, Kolesterol, Hipertensi
Langganan:
Postingan (Atom)