Tampilkan postingan dengan label Fungi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Fungi. Tampilkan semua postingan
Selasa, 19 Maret 2013
Jamur Shiitake (Lentinula edodes)
Jamur Shiitake
(Lentinula edodes) atau jamur Hioko dan sering ditulis sebagai jamur shitake
adalah jamur pangan asal Asia Timur yang terkenal di seluruh dunia dengan nama
aslinya dalam bahasa Jepang. Shiitake secara harafiah berarti jamur dari pohon
Shii (Castanopsis cuspidata) karena batang pohonnya yang sudah lapuk merupakan
tempat tumbuh jamur shiitake.
Shiitake
juga dikenal dengan nama Jamur hitam China, karena aslinya memang berasal dari
daratan Tiongkok dan sudah dibudidayakan sejak 1.000 tahun yang lalu. Sejarah
tertulis pertama tentang budidaya shiitake ditulis Wu Sang Kuang di zaman
Dinasti Song (960-1127), walaupun jamur ini sudah dimakan orang di daratan
Tiongkok sejak tahun 199 Masehi. Di zaman Dinasti Ming (1368-1644), dokter
bernama Wu Juei menulis bahwa jamur shiitake bukan hanya bisa digunakan sebagai
makanan tapi juga sebagai obat untuk penyakit saluran nafas, melancarkan
sirkulasi darah, meredakan gangguan hati, memulihkan kelelahan dan meningkatkan
energi chi. Shiitake juga dipercaya dapat mencegah penuaan dini.
Di Hongkong
dan Singapura, jamur jenis ini dikenal sebagai chinese black mushroom. Di
Indonesia dikenal dengan nama jamur kayu cokelat atau secara umum disebut jamur
shiitake saja.
Bangsa Cina
percaya bahwa jamur hioko (nama jamur shiitake dalam bahasa Cina) dapat
menghilangkan rasa lapar, menghangatkan tubuh saat cuaca dingin serta dapat
memperlancar sirkulasi darah di dalam tubuh.
Untuk
mengetahui khasiatnya, di Jepang telah banyak dilakukan penelitian yang
intensif mengenai jamur shiitake. Diantaranya, penelitian yang diadakan pada
tahun 1970 menemukan bahwa asam amino yang terkandung di dalam jamur shiitake
dapat membantu memproses kolesterol di dalam hati. Jamur ini mengandung asam
amino yang sangat dibutuhkan oleh tubuh, yaitu; thiamin, riboflavin, niacin,
serta beberapa jenis serat dan enzim. Jamur Shiitake juga mengandung
ergosterol, yang akan diolah tubuh menjadi vitamin D setelah kulit terkena
sinar matahari. Kandungan asam amino jamur shiitake membuatnya berfungsi
meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan mengatasi gangguan pencernaan, hati,
meredakan serangan pilek, dan melancarkan peredaran darah.
Kemudian
pada tahun 1974, diadakan kembali penelitian terhadap 2 kelompok, kelompok 1
terdiri dari 420 orang wanita muda (17-30 tahun), kelompok ke 2 terdiri dari
dari 40 orang wanita tua (40-60 tahun). Kedua kelompok tersebut mengkonsumsi 9
gram jamur shiitake kering atau 90 gram jamur shiitake segar setiap hari selama
satu minggu. Setelah satu minggu hasil yang diperoleh adalah, kelompok wanita
muda total kolesterol turun 5-12% dan untuk wanita yang lebih tua total
kolesterol turun 7-15%.
Penelitian
lainnya di Jepang yang dilakukan pada tahun 1980, menemukan bahwa jamur
shiitake ternyata sangat manjur untuk mengobati penyakit hepatitis B. Jamur
berwarna cokelat ini terbukti mampu memproduksi zat antibodi. Penemuan ini
telah diuji coba pada 40 orang penderita hepatitis B kronis. Mereka
mengkonsumsi 60 gram jamur shiitake segar setiap hari selama empat bulan.
Hasilnya, hampir semua penderita hepatitis B mengalami pengurangan gejala dan
15% virus hepatitis B dapat di nonaktifkan.
Sementara
itu, para ilmuwan dunia barat juga menemukan fakta bahwa jamur ini mampu
melawan serangan penyakit jantung, kanker dan virus penyakit. Jamur luar biasa
ini mengandung substansi yang dinamakan lentinan. Kandungan senyawa ini sudah
diakui sejak lama khususnya di kawasan Cina, Taiwan, Korea, Vietnam, Jepang,
dapat dimanfaatkan untuk penurun gula dan kolesterol darah.
Sementara
hasil penelitian di lingkungan National Cancer Center Institute di Tokyo,
Jepang, Eropa dan Amerika Serikat menunjukkan, ekstrak jamur shiitake memiliki
kemampuan menghambat pertumbuhan tumor antara 72-92 persen, sarcoma sekitar 81
persen.
Tak hanya
itu, Dr KW Cochran dari Universitas Michigan, Amerika Serikat, tahun 1974
mempublikasikan khasiat jamur shiitake yang sudah sejak lama diketahui
mempunyai peran di dalam penurun gula dan kolesterol darah, juga sebagai
antikanker dan antitumor.
Ternyata banyak juga kandungan dalam jamur shiitake
selain protein, niasin, thiamin, riboflavin, serta sederet mineral, juga
terdapat lentinan yaitu polysakharida yang larut di dalam air, yang sejak lama
diakui memiliki kemampuan sebagai antitumor dan antikanker.
Pada jamur
shiitake, kandungan lentinan tertinggi akan didapatkan pada bagian batang dekat
tudung dan bagian tudungnya. Sedang batang lainnya, umumnya merupakan makanan
kaya serat yang sangat bermanfaat untuk mencegah terjadinya kanker usus.
Manfaat
lentinan terhadap penghambatan virus HIV-AIDS, walau di Jepang sudah diakui
secara positif, tetapi pada beberapa percobaan di lembaga-lembaga kanker AS,
belum meyakinkan.
Walau produk
jamur shiitake hasil olahan banyak beredar dalam bentuk pil, kapsul atau pun
serbuk untuk campuran bahan lain, tetapi sangat dianjurkan penggunaan dalam
bentuk segar atau dimasak menjadi sayur. Dan, bagi vegetarian, dengan
mengkonsumsi jamur shiitake dapat menggantikan protein hewani.
Sumber:
http://tipspetani.blogspot.com/2011/01/manfaat-jamur-shiitake.html
Ganoderma oregonense
Langganan:
Postingan (Atom)