Deskripsi :
Kenanga (Canangium odoratum) adalah tumbuhan
berbatang besar sampai diameter 0,1-0,7 meter dengan usia puluhan tahun.
Tumbuhan kenangan mempunyai batang yang getas (mudah patah) pada waktu mudanya.
Tinggi pohon ini dapat mencapai 5-20 meter. Bunga kenanga akan muncul pada
batang pohon atau ranting bagian atas pohon dengan susunan bunga yang spesifik.
Sebuah bunga kenanga terdiri dari 6 lembar daun dengan mahkota berwarna kuning
serta dilengkapi 3 lembar daun berwarna hijau. Susunan bunga tersebut majemuk dengan
garpu-garpu. Bunga kenanga beraroma harum dan khas. Di pedesaan, kenanga sering
dipelihara untuk dipetik bunganya. Tumbuhan liar yang kini mulai jarang ini
mudah tumbuh di daerah dataran rendah mulai ketinggian 25-1000 meter di atas
permukaan laut.
Bunganya, jelas harum. Penampilannya pun tak kalah menarik. Bisa ditanam di
mana saja, termasuk di dalam pot. Wanita Thailand punya kebiasan menarik,
yakni sehabis mandi langsung mengambil remasan bunga kenanga, dan
diusap-usapkan pada tubuhnya, sehingga terpancar aroma harum. Hampir senada dengan wanita Thailand,
wanita Malaysia (dan juga
wanita Bali) pun memanfatkan bunga kenanga
segar untuk mengharumkan rambut, pakaian dan tempat tidur mereka.
Dalam tradisi Jawa, kenanga sering hadir pada
berbagai upacara atau kebudayaan adat. Misalnya, bersama bunga melati dan
mawar, disebut bunga setaman, yang dipakai sebagai bunga tabur pada waktu
ziarah ke makam. Selain itu, masyarakat Jawa juga mengolah kenanga menjadi
minyak rambut, yang lebih populer disebut leno cemceman. Caranya, kenanga
dimasukkan ke dalam minyak kelapa dan dipanaskan.
Ada
juga yang memanfatkan kenanga sebagai bahan campuran tembakau, agar beraroma
harum. Tak kalah menarik, orang-orang Banyumas (Jawa Tengah) terbiasa
memanfaatkan ekstrak bunga kenanga untuk menyembuhkan serangan penyakit
malaria. Caranya, keringkan 3 kuntum bunga kenanga, sedu dengan segelas air
panas, dan tutup rapat. Saring dan minum teratur.
Sesungguhnya Indonesia sudah lama menjadi negara
pengekspor minyak kenanga, yang lebih dikenal dengan sebutan Java Cananga Oil.
Bunga kenanga dapat diambil minyak atsirinya dengan cara disuling dan dipakai
dalam industri wewangian, kosmetika, parfum, sabun, dan sebagaimana.
Berbunga Menggantung :
Tanaman kenanga (Canangium odoratum) termasuk
keluarga Anonaceae (kenanga-kenangaan). Pada umumnya berbatang besar sampai
diameter 70 cm dengan tinggi mencapai 25 meter lebih. Meski begitu, juga bisa
diusahakan sebagai tanaman
hias dalam pot, dengan ketinggian maksimal 3 meter dan bertajuk lebar. Daunnya
tunggal setangkai, berbentuk bulat telur atau bulat telur memanjang, dengan
pangkal daun mirip jantung dan ujung daun runcing. Panjang daun mencapai 10 –
23 cm, dan lebar 4,5 – 14 cm.
Penampilannya memang menarik. Bunganya berbentuk
bintang majemuk, pendek, menggantung dan berwarna hijau ketika masih muda, dan
menjadi kuning setelah masak. Bunganya memancarkan aroma harum. Bunga itu
muncul pada batang pohon atau ranting bagian atas pohon, dengan susunan yang
khas. Mahkota bunga umumnya berjumlah 6, namun terkadang berjumlah 8 atau 9,
berdaging, terlepas satu sama lainnya, dan tersusun dalam 2 lingkaran yang
masing-masing biasanya berjumlah 3. Benang sarinya banyak, dan ruang tempat
sari berhubungan terdapat di ujung tangkai sari, berbentuk memanjang dan
tertutup, berwarna cokelat muda. Jumlah bakal buah sekitar 7 – 15. Kepala putik
berbentuk tombol.
Buah berbentuk bulat telur terbalik, panjang dua
cm, berdaging tebal, berwarna hijau ketika masih muda, dan menjadi hitam
setelah tua. Lazimnya, buah mengelompok sekitar 6 – 10 buah pada satu tangkai
utama. Biji kenanga sekitar 8 – 12 per buah tersusun dalam dua baris, berbentuk
bundar, pipih, berkulit keras dan warnanya cokelat.
Dua Jenis :
Tanaman kenanga bisa tumbuh dimana saja. Akan
tetapi, ia akan rajin berbunga bila ditanam di tempat subur, beriklim panas,
dan pada ketinggian sekitar 20 – 700 meter di atas permukaan laut. Di berbagai
daerah Indonesia,
ternyata kenanga memiliki bermacam-macam nama, antara lain:
- Jawa: kananga (Sunda), kenanga, wangsa
(Jawa), kananga
(Madura).
- Sumatera: kenanga, selanga (Aceh), selanga (Gayo), nuarai (Simalungun),
ngana-ngana (Nias), ananga, kananga (Minangkabau)
- Bali: sandat kanaga, sandat wanga
- Nusa Tenggara: adat (Sasak), anga (Bima), tenanga (Sawu), bunga kaeik (Roti).
- Sulawesi: lalingiran, amok, wungurer, kumpul, pum-pum, wal im puket, luit
(Minahasa), kananga (Bugis)
- Maluku:: sapalin, kupa apale, sukalone, kupa aitetui, kupa aiouno, sipaniune,
kupaleuo (Seram), sapalen, walotol (Ulias), kumbang (Buru) kananga wangi
(ambon)
Sampai hari ini, di negara kita dikenal dua jenis kenanga, yakni Cananga
latifolia, yang memiliki daun berbulu halus pada permukaan bawahnya, dan
Cananga odorate yang umumnya memiliki daun yang tidak berbulu. Cananga odorate
ini memiliki 2 forma, yakni forma macrophylla, dan forma genuina.
1. Cananga Latifolia
Bentuk pohon bisa tinggi atau berbentuk perdu, tergantung kebutuhan. Berbunga
musim, daunnya berbentuk bulat telur, pada pangkalnya bundar, tidak berbulu
pada permukaan bawahnya.
2. Cananga odorata
Kekhasan forma macrophylla antara lain daunnya agak membundar, ukuran 20 x 20
cm. Tajuk pohon berbentuk kerucut, cabang-cabangnya berdekatan, dan pada
pangkal batang terdapat lekukan-lekukan.
Kekhasan forma genuina antara lain daunnya agak meruncing, ukuran 15 x 7 cm.
Tajuk pohon berbentuk kerucut langsing, cabang-cabang tidak berdekatan, dan
pada pangkal batang justru tampak tonjolan-tonjolan.
Nama Lokal :
Kenanga (Indonesia), Kenanga, Wangsa (Jawa);
Kananga (Sunda), Sandat kananga, Sadat wangsa (Bali); Selanga (Aceh), Sandat
(Sasak), Ngana-ngana (Nias); Lalangiran, amok, wungurer, pum-pum, luit
(Minahasa)
Komposisi :
KANDUNGAN KIMIA : Kenanga
(Canangium odoratum) mengandung minyak yang khas kenanga.
Referensi :
Gembong
Tjitrosoepomo.1989.Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta).Gadjah Mada University
Press.Yogyakarta
http://www.iptek.net.id/
http://www.plantamor.com/
Van Steenis, C.G.G.J,
1975, Flora untuk Sekolah di
Indonesia, PT Pradnya Paramita, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar