Maja (Aegle marmelos) tumbuh dalam bentuk pohon keras, berumur panjang
(perenial) dengan tinggi 10 - 15 m. Batang berkayu (lignosus), berbentuk
silindris, batang tua kadang melintir satu sama lain, berwarna coklat kotor,
permukaan kasar. Percabangan banyak. Daun tunggal, tersusun berseling
(alternate), warna hijau, bentuk bulat telur, panjang ± 7,5 cm, lebar ± 4,8 cm,
ujung dan pangkal meruncing (acuminatus), tepi kadang bergerigi tumpul
(crenatus), susunan pertulangan menyirip (pinnate), meluruh pada musim kemarau.
Bunga majemuk, kelopak berbentuk bintang (stellatus). Buah bulat agak lonjong,
panjang 5 - 12 cm. Akar tunggang. Perbanyakan
bisa secara generatif (biji) maupun vegetatif (cangkok). Tumbuh di dataran
rendah sampai ketinggian ± 500 m dpl. Bisa tumbuh di lahan basah seperti
rawa-rawa maupun di lahan kering. Mulai belajar berbuah pada umur 5 tahun dan
produksi maksimal dicapai setelah umur 15 tahun. Satu pohon bisa menghasilkan
200-400 butir buah. Buah maja biasanya masak pada musim kemarau bersamaan
dengan daun-daunnya yang meluruh.
Kegunaan & Budidaya :
Aroma dan warna perasan buah maja mudah berubah karena itu buah maja biasanya
dimakan segar setelah matang. Buahnya yang masih muda bisa dimanfaatkan sebagaibahan pengawet.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar