Selasa, 20 Desember 2011

Ciplukan (Physalis angulata)

Klasifikasi :
Regnum : Plantae
   Divisio : Spermatophyta
      Sub Divisio : Angiospermae
          Kelas : Dicotyledoneae
              Sub Kelas : Sympetalae
                  Bangsa : Tubiflorae (Solanales, Personatae)
                      Famili : Solanaceae
                          Genus : Physalis
                               Spesies : Physalis angulata L.



 Gambar : Daun, Batang, Bunga dan Buah Ciplukan

Gambar : Buah Ciplukan Muda

 Gambar : Buah Ciplukan Masak

Deskripsi :
Habitus :semak, semusim, linggi ± 1 m.
Batang :masif, berbulu, beruas, hijau
Daun :tunggal, bulat telur, ujung runcing, tepi rata, permukaan
berbulu, pertulangan menyirip, panjang 5-
25 cm, lebar 2,5-18 cm, tangkai 1-9 cm, hijau.
Bunga :tunggal, kelopak berlekatan, bercangap lima, runcing,
hijau, benang sari lima, tangkai sari kuning,
kepala sari biru, putik satu putih, mahkota panjang
8-23 mm, kuning
Buah :buni, bulat, diameler 14-18 mm, kelopak buah hijau,
kuning.
Biji :bulat, pipih, kecil, kuning.
Akar :tunggang, putih,
Ciplukan (Physalis angulata) termasuk famili Solanaceae dan merupakan tanaman yang banyak tumbuh liar di kebun atau tanah kosong yang kondisinya sedikit basah. Seluruh bagian tanaman dapat digunakan untuk mengobati kanker. Buah Physalis angulata berkhasiat sebagai obat gusi berdarah, obal bisul, dan juga obat mulas, sedangkan daunnya berkhasiat sebagai obat bisul. Untuk obat gusi berdarah dipakai ±30 gram buah masak Physalis angulata, dengan cara dicuci dan dimakan.
Kandungan kimia yang terdapat dalam Physalis angulata diantaranya saponin, flavonoid,polifenol, asam klorogenat, zat gula, elaic acid dan fisalin. Tanaman ciplukan bersifat analgetik (penghilang nyeri), detoksikan (penetral racun) serta pengaktif fungsi kelenjer-kelenjer tubuh. Saponin yang terkandung dalam ciplukan memberikan rasa pahit dan berkhasiat sebagai anti tumor dan menghambat pertumbuhan kanker, terutama kanker usus besar. Flavonoid dan polifenol berkhasiat sebagai antioksidan.
Sebutan Physalis angulata di beberapa daerah
  • Sumatera :Leletop (Sumatera Timur)
    Jawa :Cecendet (Sunda), Ceplukan (Jawa Tengah), Jorjoran (Madura)
  • Bali :Ciciplukan
  • Nusa Tenggara :Dedes (Sasak)
  • Sulawesi :Leletopan (Makasar)
  • Maluku :Lapununat (Seram)
Manfaat Pengobatan :
Asam urat (gout artritis) merupakan penyakit gangguan metabolik yang disebabkan asam urat yang menumpuk dalam jaringan tubuh. Asam urat adalah zat yang merupakan hasil akhir dari metabolisme purin dalam tubuh yang kemudian dibuang melalui urine. Pada kondisi gout, terdapat timbunan kristal asam urat di dalam persendian. Sedangkan sendi merupakan bagian yang paling mudah dihinggapi kristal-kristal asam urat, pada bagian kulit dan ginjal merupakan akibat dari penambahan kadar asam urat dalam darah. Kristal-kristal tersebut akan menyebar ke dalam rongga-rongga sendi sehingga terjadi peradangan akut. Jika terjadi selama bertahun-tahun, timbunan kristal asam urat dalam sendi tersebut dapat mengakibatkan kerusakan sendi.
Asam urat atau gout artritis lebih sering menyerang laki-laki terutama yang berusia di atas 30 tahun, karena umumnya laki-laki sudah mempunyai kadar asam urat yang tinggi dalam darahnya. Sedangkan kadar asam urat pada wanita umumnya rendah dan baru meningkat setelah adanya masa-masa menopause. Penyebab terjadinya akut adalah peningkatan kadar asam urat dalam darah.Hal tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu:
  • Adanya produksi asam urat berlebihan karena meningkatnya pembentukan zat purin dalam tubuh.
  • Peningkatan tersebut berasal dari asupan makanan yang mengandung purin tinggi.
  • Gangguan pada ginjal.
Produk buangan termasuk asam urat dan garam-garam anorganik dibuang melalui saluran ginjal, kandung kemih, dan saluran kemih dalam bentuk urine. Kegagalan ginjal dalam proses pembuangan asam urat dalam jumlah yang cukup banyak dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Hal tersebut juga dapat menimbulkan komplikasi lain yaitu pengendapan asam urat dalam ginjal yang akhirnya terjadi pembentukan batu ginjal dari kristal asam urat.
Jika gout menyerang, sendi-sendi yang terserang tampak merah, mengkilat, bengkak, kulit diatasnya terasa panas disertai rasa nyeri yang sangat hebat, dan persendian sulit digerakan.
Serangan pertama gout pada umumnya berupa serangan akut yang terjadi pada pangkal ibu jari kaki, dan seringkali hanya satu sendi yang diserang. Namun gejala–gejala tersebut dapat juga terjadi pada sendi lain seperti pada tumit, lutut, siku dan lain-lain. Dalam kasus encok kronis dapat timbul tofus yaitu endapan seperti kapur di kulit yang membentuk suatu tonjolan atau benjolan yang menandai pengendapan kristal asam urat. Tofus sering timbul pada daun telinga, siku, tumit belakang dan punggung tangan. Serangan akut gout biasanya berkaitan dengan pola makanan yang mengandung purin tinggi. Penderita gout dianjurkan untuk diet rendah purin dan diet untuk menurunkan berat badan pada penderita yang kegemukan.
Berikut ini makanan yang dapat menaikan kadar asam urat darah, yang harus dihindari oleh penderita gout:jeroan (usus, limpa, paru, hati, jantung, dan otak), melinjo dan olahannya (seperti emping), kacang-kacangan yang dikeringkan beserta olahannya (seperti kedelai, kacang tanah, kacang hijau, toge, oncom, tempe, tahu), makanan yang diawetkan (seperti sarden, kornet,kerang, kepiting, cumi-cumi, udang, ekstrak daging/kaldu), minuman beralkohol (seperti bir, tape, ragi, tuak, dan minuman hasil fermetasi lainnya), sayuran dan buah (seperti bayam, kangkung, daun singkong, asparagus, kacang polong, kacang buncis, kembang kol, nanas, durian, dan air kelapa).

Cara Penyembuhan Penyakit :
Penderita juga dianjurkan untuk lebih banyak minum air putih karena air membantu mengeluarkan asam urat melalui urine. Untuk memastikan seseorang terkena gout dapat dilakukan pemeriksaan sebagai berikut :
- Pemeriksaan kadar asam urat di dalam darah.
- Apabila kadar asam urat dalam darah pada laki-laki lebih dari 7 mg/dl dan pada wanita lebih dari 6 mg/dl, maka dikatakan menderita asam urat tinggi yang memicu terjadinya gout.
- Pemeriksaan kadar asam urat dalam urin per 24 jam, kadar asam urat dalam urin berlebihan bila kadarnya lebih dari 800 mg/24 jam pada diet biasa atau lebih dari 600 mg/ 24 jam pada diet bebas purin.
- Pemeriksaan cairan sendi merupakan pemeriksaan untuk melihat defosit kristal asam urat pada sendi yang mengalami peradangan.
Tanaman obat yang dapat digunakan untuk penyakit asam urat/gout berfungsi sebagai anti radang, penghilang rasa sakit (analgesik), membersihkan darah dari zat toksik, peluruh kemih (diuretik) sehingga memperbanyak urine dan menurunkan asam urat, dan sebagainya. Adapun salah satu tanaman berkhasiat obat yang dapat digunakan untuk mengatasi asam urat yaitu Ceplukan (Physalis angulata), efek: peluruh kemih, antiradang, meredakan sakit, menetralkan racun. Selain itu, daunnya dapat digunakan untuk sakit kulit. Seluruh bagian tanaman untuk hipertensi.



Murbei (Morus alba L.)

Klasifikasi :
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Sub Kelas :Monochlamydeae (Apetalae)
Bangsa : Urticales
Famili : Moraceae
Genus : Morus
Spesies : Morus alba L.

Uraian :
Murbei sebagai salah satu tumbuhan yang berpotensi sebagai tumbuhan obat telah banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia, yang sebagian besar memang menggunakannya sebagai pakan ulat sutra. Namun manfaat bagi kesehatan tak kalah hebatnya.

Morus alba L. termasuk suku Moraceae memiliki nama asing Sangye berasal dari Cina, tumbuh baik pada ketinggian lebih dari 100 mdpl menyukai daerah yang cukup basah seperti lereng gunung dan berdraenase baik. Tumbuhan ini dibuidayakan dengan stek ataupun okulasi.

Manfaat yang bisa kita peroleh bisa berasal dari bagian daun, batang, ranting, akar dan kulit batang. Daun bersifat pahit, manis dingin, masuk meridian paru dan hati. Bersifat sebagai peluruh kentut (karminatif), peluruh keringat (diaforetik), peluruh kencing (diuretik), mendinginkan darah, pereda demam (antipiretik) dan menerangkan pengelihatan. Buah bersifat manis, dingin masuk meridian jantung, hati, dan ginjal. Memelihara darah dan yin, memperkuat ginjal, diuretic, peluruh dahak (ekspektoran), hipotensif, penghilang haus, meningkatkan sirkulasi darah dan efek tonik pada jantung. Kulit akar bersifat manis, sejuk, masuk meridian paru-paru berkhasiat sebagai anti asmatik, ekspektoran, diuretic, dan menghilangkan bengkak. Ranting bersifat pahit, netral, masuk meridian hati. Bersifat sebagai karminatif, antipiretik, analgesic, antireumatik dan merangsang pembentukan kolateral.

Kandungan kimia dari bagian tumbuhan antara lain daun murbei mengandung acdysterone, lupeol, B-sitosterol, rutin, moracetin, isoquersetin, scopoletin, scopolin, a-B-hexenal, cis-B-hexenol, cis-Y-hexenol, benzaldehide, eugenol, linalool, benzyl alkohol, butil amine, acetone, trigolenine, choline, adenin, asamamino, copper, zinc, Vitamin, asam klorogenik, asam fumarat, asam folat, asam formyltetrahydrofolik, mioinositol. Juga mengandung phytosterogens. Bagian ranting murbei mengandung tanin dan vitamin A. Buahnya mengandung cyanidin, isoquercetin, sakarida, asam linoleat, asam stearat, asam oleat, dan vitamin (karoten, B1, B2, dan C). Kulit batang mengandung triterpenoid, flavanoid, dan coumarins. Kulit akar mengandung derivat flavone mulberin, mulberrofuran. Biji urease.
Dalam penggunaan pohon murbei harus diperhatikan beberapa hal di bawah ini :
  • · Di luar negeri daun murbei sudah dibuat obat suntik. Obat suntik tersebut menyebabkan nyeri di tempat lokal suntikan kadang timbul menggigil demam dan sakit kepala yang tidak memerlukan pengobatan khusus.
  • · Pemanfaatan ranting murbei debaiknya dihindari jika ada sindrom defisiensi yin.
  • · Pemakaian daun murbei sebiknya dihindari bila sedang diare akibat dingin dan adanya defisiensi limpa dan lambung.
Sungguh besar potensi pohon murbei, sungguh akan sangat baik bila tumbuhan ini bisa dimanfaatkan oleh umat manusia. Dengan pengembangan dan penelitian tumbuhan obat yang terus menerus akan lebih mengoptimalkan fungsi tumbuhan obat ini dan tumbuhan obat yang lain tentunya. Sehingga pada akhirnya rasya syukur kita kepada Allah SWT akan terus meningkat atas kekayaan alam yang telah dibekalkan oleh-Nya. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan…..
Komposisi kegunaan bagian dari tanaman murbai yaitu: 
  • Daun: bersifat pahit, manis, dingin, masuk meridian paru dan hati. Buah bersifat manis, dingin, masuk meridian jantung, hati, ginjal. Kulit akar bersifat manis sejuk, masuk meridian paru.
  • Ranting: bersifat pahit, netral, masuk meridian hati.
  • Daun murbei mengandung ecdysterone, inokosterone, lupeol, beta-sitosterol, rutin, moracetin, isoquersetin, scopoletin, scopolin, alfa-, beta-hexenal, cis-beta-hexenol, cis-lamda-hexenol, benzaidehide, eugenol, linalool, benzyl alkhohol, butylamine, aceto’ne, trigonelline, choline, adenine, asam amino, cooper, zinc, vitamin (A, B1, C dan karotein), asam klorogenik, asam fumarat, asam folat, asam formyltetrahydrofolik, dan mioinositol. Juga mengandung phytoestrogens.
  • Bagian ranting murbei mengandung tannin dan vitamin A. Buahnya mengandung cyanidin, isoquercetin, sakarida, asam linoleat, asam stearat, asam oleat dan vitamin (karoten, B1, B2 dan C).
  • Kulit batang mengandung (1) triterpenoids: alfa-,beta-amyrin, sitosterol, sitosterol-alfa-glucoside. (2) flavonoids: morusin, cyclomorusin, kuwanone A,B,C, Oxydihydromorusin. (3) Coumarins: umbelliferone dan scopoletin.
  • Kulit akar mengandung derivat flavone mulberrin, mulberrochromene, cyclomulberrin, cyclomulberrochromene, morussin, dan mulberrofuran A. Juga mengandung betulinic acid, scopoletin, alfa-amyrin, beta-amyrin, undecaprenol, dan dodecaprenol. 
  • Biji: urease.

Bunga Krisan (Seruni)


Klasifikasi :
Regnum : Plantae
  Divisio : Spermatophyta
    Sub Divisio : Angiospermae
      Kelas : Dicotyledoneae
        Sub Kelas : Sympetalae
          Bangsa : Campanulatae (Asterales, Synandrae)
            Famili : Asteraceae
              Genus : Chrysanthemum 
                 Spesies : Chrysanthemum indicum L. (Pyrethrum indicum Cass)


Ciri-ciri

Habitus: Terna, tinggi 0,5-1 m.
Batang: Tegak, bulat, sedikit bercabang, permukaan kasar, hijau.
Daun: Tunggal, berseling, lonjong, ujung runcing, pangkal membulat, tepi bertoreh, panjang 7-13 cm, lebar 3-6 cm pertulangan menyirip, tebal, permukaan kasar, hijau.
Bunga: Majemuk, bentuk cawan, di ketiak daun atau di ujung batang, garis tengah 3-5 cm, kelopak bentuk cawan, ujung runcing, hijau, benang sari dan putik halus, berkumpul di tengah bunga, mahkota lonjong, lepas, panjang 3-8 mm, kuning.
Buah: Lonjong, kecil, ditutupi selaput buah, masih muda putih setelah tua hitam.
Biji: Lonjong, kecil, hitam.
Akar: Tunggang, putih.

Kandungan Kimia

Daun dan bunga krisan mengandung saponin, di samping itu daunnya mengandung alkaloida dan tanin, sedang bunganya juga mengandung minyak atsiri.

Khasiat

Bunga krisan berkhasiat sebagai obat sakit bengkak pada mata dan untuk obat luka.
Untuk obat bengkak mata dipakai + 10 gram bunga krisan, dicuci dan direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih lalu dinginkan sampai hangat-hangat kuku. Air hasil rebusan digunakan untuk merendam atau mengkompres mata yang sakit.