Klasifikasi:
Regnum: Plantae
Divisio: Spermatophyta
Sub Divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledoneae
Sub Kelas: Sympetalae
Bangsa: Asterales
Famili: Asteraceae (Compositae)
Genus: Gynura
Spesies: Gynura procumbens (Lour.) Merr.
Sambung
nyawa (Gynura
procumbens) merupakan tanaman perdu tegak bila masih muda dan dapat
merambat setelah cukup tua. Bila daunnya diremas akan keluar bau aromatis.
Batangnya segi empat beruas-ruas, panjang ruas dari pangkal sampai ke ujung
semakin pendek, ruas berwarna hijau dengan bercak ungu. Daun tunggal bentuk
elips memanjang atau bulat telur terbalik tersebar, tepi daun bertoreh dan
berambut halus. Tangkai daun panjang ½-3 ½ cm, helaian daun panjang 3 ½-12 ½
cm, lebar 1- 5 ½ cm. Helaian daun bagian atas berwarna hijau dan bagian bawah
berwarna hijau muda dan mengkilat. Kedua permukaan daun berambut pendek.
Tulang daun menyirip dan menonjol pada permukaan daun bagian bawah. Pada tiap
pangkal ruas terdapat tunas kecil berwarna hijau kekuningan. Tumbuhan ini
mempunyai bunga bongkol, di dalam bongkol terdapat bunga tabung berwarna
kuning oranye coklat kemerahan panjang 1-1 ½ cm, berbau tidak enak. Tumbuh
sampai ketinggian 500 m di atas permukaan laut.
Daun sambung nyawa oleh sebagian masyarakat Indonesia digunakan
sebagai obat kanker kandungan, payudara dan kanker darah dengan memakan 3
lembar daun segar sehari selama 7 hari. Pengobatan tersebut dapat
diperpanjang selama 1-3 bulan tergantung dari keadaan penyakit (Meiyanto, 1996).
Tumbuhan ini dilaporkan dapat digunakan untuk penyembuhan penyakit ginjal
(Heyne, 1987).
Selain itu, Gynura procumbens
juga dimanfaatkan sebagai antikoagulan, mencairkan pembekuan darah, stimulasi
sirkulasi, menghentikan pendarahan, menghilangkan panas, membersihkan racun,
khusus bagian daunnya dapat digunakan untuk mengobati pembengkakan payudara,
infeksi kerongkongan, tidak datang haid, luka terpukul, melancarkan sirkulasi
(Wijayakusuma et al., 1992). Manfaat lain dari bagian daun tanaman ini dilaporkan
oleh Dalimartha (1999) dapat untuk mengatasi batu ginjal, radang mata, sakit
gigi, rematik sendi, perdarahan kandungan, kencing manis (diabetes mellitus),
darah tinggi (hipertensi), ganglion, kista, tumor, memar.
Membantu mengatasi kanker dan tumor,
mengatasi batuk sinusitis, radang tenggorokan, mengatasi polip dan amandel,
menurunkan tekanan darah. membantu penyembuhan penyakit ginjal, disentri,
infeksi kerongkongan, menurunkan panas badan, menurunkan tekanan darah dan
gula darah , mengatasi haid tidak teratur, mengobati gigitan dari ular
berbisa, penyakit jantung, kolesterol tinggi, diabetes, gangguan lambung,
radang pita suara, radang tengkuk, batuk dan sinusitis. Sedangkan umbinya
untuk menghilangkan bekuan darah (haematom), pembengkakan, patah tulang, dan
perdarahan setelah melahirkan. Sambung nyawa terbukti mampu mengatasi darah
tinggi. Dari penelitian diketahui bahwa tanaman ini mengandung alkaloid,
saponin, flavonoid, tanin, dan zat antineoplastik.
|
Tampilkan postingan dengan label Famili Asteraceae. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Famili Asteraceae. Tampilkan semua postingan
Rabu, 03 Desember 2014
Daun Sembung Nyawa
Selasa, 29 Mei 2012
Pluchea indica (L.) Less. (Beluntas)
Klasifikasi:
Regnum
: Plantae
Divisio
: Spermatophyta
Sub
Divisio : Angiospermae
Kelas
: Dicotyledoneae
Sub
Kelas : Sympetalae
Bangsa
: Campanulatae/Asterales/Synandrae
Famili
: Asteraceae
Genus
: Pluchea
Spesies
: Pluchea
indica (L.) Less.
Nama umum:
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/
http://www.plantamor.com/
|
Deskripsi tanaman:
Tanaman
perdu, tinggi 1-2. Batang berkayu, bulat tegak, bercabang, batang muda
berwarna ungu setelah tua berwarna putih kotor. Daun tunggal, bulat telur,
tepi rata, ujung runcing, pangkal tumpul, berbulu halus, panjang 3-7 cm,
lebar 2-4 cm, pertulangan menyirip, warna hijau muda sampai hijau. Bunga
majemuk berbentuk malai rata, mahkota lepas, warna putih kekuningan. Buah
kecil, keras, berwarna coklat
Habitat:
Banyak
dijumpai sebagai tanaman pagar yang dapat tumbuh baik sampai ketinggian 800 m
dpl.
|
Senin, 07 Mei 2012
Taraxacum officinale Weber et Wiggers (Jombang)
Selasa, 03 Januari 2012
Daun Dewa (Gynura segetum (Lour.) Merr.)
Klasifikasi :
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Sub Kelas : Sympetalae
Bangsa : Asterales
Famili : Asteraceae
Genus : Gynura
Spesies : Gynura segetum (Lour.) Merr. |
|
Deskripsi :
Terna
tahunan, tegak, tinggi ± 50 cm, pada umumnya ditanam dipekarangan sebagai tanam
obat. Batang muda berwarna hijau dengan alur memanjang warna tengguli, bila
agak tua bercabang banyak. Daun tunggal, mempunyai tangkai, bentuk bulat telur
sampai bulat memanjang. Ujung melancip. Daun tua membagi sangat dalam. Daun
banyak berkumpul di bawah, agak jarang pada ujung batang, letak berseling.
Kedua permukaan daun berambut lembut, warna putih. Warna permukaan daun hijau
tua, bagian bawah berwarna hijau muda. Panjang daun 8-20 cm. lebar 5 - 10 cm.
Bunga terletak di ujung batang, warna kuning berbentuk bonggol (kepala bunga).
Mempunyai umbi berwarna ke abu-abuan, panjang 3-6 cm., dengan penampang ± 3 cm.
Nama Lokal :Beluntas cina, daun dewa (Sumatra), Samsit; San qi cao (China).
Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Netral,
rasa khas. Anti coagulant, mencairkan bekuan darah, stimulasi sirkulasi,
menghentikan perdarahan. Menghilangkan panas dan membersihkan racun. KANDUNGAN
KIMIA : Saponin, minyak atsiri, flavonoid.
Referensi :
Gembong
Tjitrosoepomo.1989.Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta).Gadjah Mada University
Press.Yogyakarta
http://nyehatin.blogspot.com/2009/06/d-u-n-d-e-w-gynura-segetum-lour-merr_12.html
http://www.plantamor.com/
Van Steenis, C.G.G.J,
1975, Flora untuk Sekolah di
Indonesia, PT Pradnya Paramita, Jakarta.
Langganan:
Postingan (Atom)