Tampilkan postingan dengan label Famili Asteraceae. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Famili Asteraceae. Tampilkan semua postingan

Rabu, 03 Desember 2014

Daun Sembung Nyawa


Klasifikasi:
Regnum: Plantae
Divisio: Spermatophyta
Sub Divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledoneae
Sub Kelas: Sympetalae
Bangsa: Asterales
Famili: Asteraceae (Compositae)
Genus: Gynura
Spesies: Gynura procumbens (Lour.) Merr.


Sambung nyawa (Gynura procumbens) merupakan tanaman perdu tegak bila masih muda dan dapat merambat setelah cukup tua. Bila daunnya diremas akan keluar bau aromatis. Batangnya segi empat beruas-ruas, panjang ruas dari pangkal sampai ke ujung semakin pendek, ruas berwarna hijau dengan bercak ungu. Daun tunggal bentuk elips memanjang atau bulat telur terbalik tersebar, tepi daun bertoreh dan berambut halus. Tangkai daun panjang ½-3 ½ cm, helaian daun panjang 3 ½-12 ½ cm, lebar 1- 5 ½ cm. Helaian daun bagian atas berwarna hijau dan bagian bawah berwarna hijau muda dan mengkilat. Kedua permukaan daun berambut pendek. Tulang daun menyirip dan menonjol pada permukaan daun bagian bawah. Pada tiap pangkal ruas terdapat tunas kecil berwarna hijau kekuningan. Tumbuhan ini mempunyai bunga bongkol, di dalam bongkol terdapat bunga tabung berwarna kuning oranye coklat kemerahan panjang 1-1 ½ cm, berbau tidak enak. Tumbuh sampai ketinggian 500 m di atas permukaan laut.

Daun sambung nyawa oleh sebagian masyarakat Indonesia digunakan sebagai obat kanker kandungan, payudara dan kanker darah dengan memakan 3 lembar daun segar sehari selama 7 hari. Pengobatan tersebut dapat diperpanjang selama 1-3 bulan tergantung dari keadaan penyakit (Meiyanto, 1996). Tumbuhan ini dilaporkan dapat digunakan untuk penyembuhan penyakit ginjal (Heyne, 1987). 

Selain itu, Gynura procumbens juga dimanfaatkan sebagai antikoagulan, mencairkan pembekuan darah, stimulasi sirkulasi, menghentikan pendarahan, menghilangkan panas, membersihkan racun, khusus bagian daunnya dapat digunakan untuk mengobati pembengkakan payudara, infeksi kerongkongan, tidak datang haid, luka terpukul, melancarkan sirkulasi (Wijayakusuma et al., 1992). Manfaat lain dari bagian daun tanaman ini dilaporkan oleh Dalimartha (1999) dapat untuk mengatasi batu ginjal, radang mata, sakit gigi, rematik sendi, perdarahan kandungan, kencing manis (diabetes mellitus), darah tinggi (hipertensi), ganglion, kista, tumor, memar.


Membantu mengatasi kanker dan tumor, mengatasi batuk sinusitis, radang tenggorokan, mengatasi polip dan amandel, menurunkan tekanan darah. membantu penyembuhan penyakit ginjal, disentri, infeksi kerongkongan, menurunkan panas badan, menurunkan tekanan darah dan gula darah , mengatasi haid tidak teratur, mengobati gigitan dari ular berbisa, penyakit jantung, kolesterol tinggi, diabetes, gangguan lambung, radang pita suara, radang tengkuk, batuk dan sinusitis. Sedangkan umbinya untuk menghilangkan bekuan darah (haematom), pembengkakan, patah tulang, dan perdarahan setelah melahirkan. Sambung nyawa terbukti mampu mengatasi darah tinggi. Dari penelitian diketahui bahwa tanaman ini mengandung alkaloid, saponin, flavonoid, tanin, dan zat antineoplastik.



Selasa, 29 Mei 2012

Pluchea indica (L.) Less. (Beluntas)


Klasifikasi:
Regnum : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Sub Divisio : Angiospermae

Kelas : Dicotyledoneae

Sub Kelas : Sympetalae

Bangsa : Campanulatae/Asterales/Synandrae

Famili : Asteraceae

Genus : Pluchea

Spesies : Pluchea indica (L.) Less.

Nama umum:
Indonesia:
Beluntas, luntas (Jawa), lamutasa (Makassar)
Inggris:
Indian camphorweed
Vietnam:
cuc tan, phat pha
Cina:
luan yi

Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/
http://www.plantamor.com/
Deskripsi tanaman:
Tanaman perdu, tinggi 1-2. Batang berkayu, bulat tegak, bercabang, batang muda berwarna ungu setelah tua berwarna putih kotor. Daun tunggal, bulat telur, tepi rata, ujung runcing, pangkal tumpul, berbulu halus, panjang 3-7 cm, lebar 2-4 cm, pertulangan menyirip, warna hijau muda sampai hijau. Bunga majemuk berbentuk malai rata, mahkota lepas, warna putih kekuningan. Buah kecil, keras, berwarna coklat

Habitat:
Banyak dijumpai sebagai tanaman pagar yang dapat tumbuh baik sampai ketinggian 800 m dpl.





Senin, 07 Mei 2012

Taraxacum officinale Weber et Wiggers (Jombang)


A.  Klasifikasi:
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Sub Kelas : Sympetalae
Bangsa : Campanulatae/Asterales/Synandrae
Famili : Asteraceae/Compositae
Genus : Taraxacum
Spesies : Taraxacum officinale Weber et Wiggers
D.  Nama Lokal :
NAMA DAERAH Jombang, taraksakum (Jawa). NAMA ASING Pu gong ying (C), dandelion (I). NAMA SIMPLISIA Taraxaci Herba (herba jombang).

E.  Uraian :
      Umumnya, jombang tumbuh liar di lereng gunung, tanggul, lapangan rumput, dan sisi jalan di daerah yang berhawa sejuk. Terna menahun, tinggi 10 -25 cm, seluruh bagian tumbuhan mengandung cairan, seperti susu. Daun berkumpul membentuk roset akar, bagian pangkal rebah menutup tanah. Daun tunggal, berbentuk lanset, sungsang, ujung runcing, pangkal menyempit menyerupai tangkai daun, tepi bergerigi tidak teratur, kadang berbagi sangat dalam, panjang 6 -15 cm, lebar 2 - 3,5 cm, berwarna hijau dilapisi rambut halus berwarna putih. Bunga tunggal, bertangkai panjang yang dilapisi rambut halus berwarna putih, berkelamin dua. Mahkota bunga berwarna kuning, diameter 2,5 - 3,5 cm. Buahnya berbentuk tabung, berwarna putih. Akarnya panjang, tunggal, atau bercabang. Daun muda dapat dimakan sebagai lalap atau dibuat salad yang berkhasiat tonik. Daun tua dapat dikukus atau dimasak sebagai sayuran. Bunganya dapat digunakan untuk memberi warna kuning pada minuman atau kain. Jombang dapat diperbanyak dengan biji.

B.  Sinonim :  
    Taraxacum mongolicum Hand.-Mazz., Taraxacum officinale Wigg., Taraxacum ceratophyllum DC, Taraxacum corniculatum DC, Taraxacum dens-lionis Desf., Taraxacum sinense DC, Leontodon taraxacum L., Leontodon taraxacum.

C.  Kandungan kimia dan Manfaat tanaman
     Taraxacum officinale mengandung polisakarida dalam jumlah banyak utamanya fruktosa dan inulin, dalam jumlah sedikit pektin, peptin, resin dan musilago, dan berbgai flavonoid. Tiga jenis glikosida flovonoid yaitu luteolin 7-glukosida dan luteolin 7-diglukosida disolasi dari daun dan bunga daun Jombang (Cordatos, 1992). Tanaman Taraxacum officinale juga mengandung asam kafeat, asam kicorat, pollinastanol, taraksasterol, tarakserol, flavosanthin, lutein 5,6-epoksida, isorhamnetin 3,7-diglukosida, ixerin D, deepoksineosanthin, 11-beta,13-dihidrolaktusin (Taylor and Francais, 1999).


Referensi:
Chun Hu and David D. Kitts, 2003, Antioxidant, Prooxidant, and Cytotoxic Activities of Solvent-Fractionated Dandelion (Taraxacum officinale) Flower Extracts in Vitro. J. Agric. Food Chem., 51 (1), pp 301–310
Cordatos E. 1992,Taraxacum officinale. In: Murray M, Pizzorno J, eds. A Textbook of Natural Medicine. Seattle: Bastyr University Press

Selasa, 03 Januari 2012

Daun Dewa (Gynura segetum (Lour.) Merr.)


Klasifikasi :
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Sub Kelas : Sympetalae
Bangsa : Asterales
Famili : Asteraceae
Genus : Gynura
Spesies : Gynura segetum (Lour.) Merr.


Deskripsi :
Terna tahunan, tegak, tinggi ± 50 cm, pada umumnya ditanam dipekarangan sebagai tanam obat. Batang muda berwarna hijau dengan alur memanjang warna tengguli, bila agak tua bercabang banyak. Daun tunggal, mempunyai tangkai, bentuk bulat telur sampai bulat memanjang. Ujung melancip. Daun tua membagi sangat dalam. Daun banyak berkumpul di bawah, agak jarang pada ujung batang, letak berseling. Kedua permukaan daun berambut lembut, warna putih. Warna permukaan daun hijau tua, bagian bawah berwarna hijau muda. Panjang daun 8-20 cm. lebar 5 - 10 cm. Bunga terletak di ujung batang, warna kuning berbentuk bonggol (kepala bunga). Mempunyai umbi berwarna ke abu-abuan, panjang 3-6 cm., dengan penampang ± 3 cm.
Nama Lokal :
Beluntas cina, daun dewa (Sumatra), Samsit; San qi cao (China).


Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Netral, rasa khas. Anti coagulant, mencairkan bekuan darah, stimulasi sirkulasi, menghentikan perdarahan. Menghilangkan panas dan membersihkan racun. KANDUNGAN KIMIA : Saponin, minyak atsiri, flavonoid.

Referensi :
Gembong Tjitrosoepomo.1989.Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta).Gadjah Mada University    Press.Yogyakarta
http://nyehatin.blogspot.com/2009/06/d-u-n-d-e-w-gynura-segetum-lour-merr_12.html
http://www.plantamor.com/
Van Steenis, C.G.G.J, 1975, Flora untuk Sekolah di Indonesia, PT Pradnya Paramita, Jakarta.