Senin, 18 Juni 2012

Solanum nigrum L.



Klasifikasi:
Regnum: Plantae
Divisio: Spermatophyta
Sub Divisio: Angiospermae
Kelas: Dicotyledoneae
Sub Kelas: Sympetalae
Bangsa: Solanales/Personatae/Tubiflorae
Famili: Solanaceae
Genus: Solanum
Spesies: Solanum nigrum L.


Deskripsi:
Solanum nigrum atau di Indonesia terkenal dengan nama Leunca atau Ranti (Jawa). Tanaman ini berasal dari Eropa dan Asia Barat, kemudian menyebar secara luas melalui Malaysia. Tumbuhan ini digunakan sebagai obat – obatan sejak lebih dari 2.000 tahun lalu. Namun dalam masyarakat kita lebih banyak dikonsumsi sebagai lalapan atau sayuran.
Morfologi:
Tanaman ini termasuk ke dalan golongan semak, dengan tinggi lebih kurang 1,5 m. Akar: Berupa akar tunggang, dengan warna putih kecoklatan. Batang : Mempunyai  batang tegak, berbentuk bulat, lunak, dan berwarna hijau. Daun :Berdaun tunggal, lonjong, dan tersebar dengan panjang 5 – 7,5 cm ; lebar 2,5 –3,5 cm. Pangkal dan ujung daun meruncing dengan tepi rata. Pertulangan daun menyirip. Daun mempunyai tangkai dengan panjang ± 1 cm dan berwarna hijau. Bunga: berupa bunga majemuk dengan mahkota kecil, bangun bintang, berwarna putih, benang sari berwarna kehijaunan dengan jumlah 5 buah. Tangkai bunga berwarna hijau pucat dan berbulu. Buah: berupa buah buni berbentuk bulat, jika masih muda berwarna hijau, dan berwarna hitam mengkikat jika sudah tua, ukurannya kira-kira sebesar kacang kapri. Biji: berbentuk bulat pipih, kecil- kecil, dan berwarna putih.

Kegunaan di Masyarakat:
Diketahui bahwa leunca mengandung bahan sebagai antiseptik, anti inflammasi dan antidisentri (Heiser 1969; Vogel 1990). Menurut Akhtar dan Mohammad (1989) bahwa serbuk dari tanaman dapat sebagai ulcerogenik. Selain itu juga dapat dimanfaatkan sebagai antimalaria (Watt dan Breyer-Brandwijk,1962). Bijinya dapat digunakan untuk pengobatan gonorrhea dan disuria (Jain dan Borthakur, 1986). Tandon dan Rao (1974) melaporkan bahwa buah dan jusnya dapat menyembuhkan penyakit perut dan demam sedangkan tunasnya dapat digunakan untuk penyakit kulit. Selain itu, bunga dan daunnya dapat digunakan sebagai penurun panas dan melawan efek overdosis dari alkohol (Heiser, 1963). Daunnya yang di jus digunakan sebagai obat cacing, nyeri pada sendi serta sakit telinga (Grieve, 1931).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar