Gamal (Gliricidia sepium) adalah nama sejenis perdu dari kerabat
polong-polongan (suku Fabaceae alias Leguminosae). Sering digunakan sebagai
pagar hidup atau peneduh, perdu atau pohon kecil ini merupakan salah satu
jenis leguminosa multiguna yang terpenting setelah lamtoro (Leucaena
leucocephala). Nama-nama lainnya adalah kerside, gliriside
(kolokial), sliridia, liriksidia (Jw.); kh’è: no:yz, kh’è: fàlangx
(Laos (Sino-Tibetan)); bunga Jepun (Mly.); kakawate (Filipina);
madre de cacao (Portugis); mata raton (Honduras); dan gliricidia,
Nicaraguan coffee shade (Ingg.).
Pepagan (kulit batang)
gamal
Perdu
atau pohon kecil, biasanya bercabang banyak, tinggi 2–15m dan gemang (besar batang)
15-30 cm. Pepagan coklat keabu-abuan hingga keputih-putihan, kadang kala
beralur dalam pada batang yang tua. Menggugurkan daun di musim kemarau. Daun
majemuk menyirip ganjil, panjang 15-30 cm; ketika muda dengan rambut-rambut
halus seperti beledu. Anak daun 7–17 (-25) pasang yang terletak berhadapan
atau hampir berhadapan, bentuk jorong atau lanset, 3-6 cm × 1.5-3 cm, dengan
ujung runcing dan pangkal membulat. Helaian anak daun gundul, tipis, hijau di
atas dan keputih-putihan di sisi bawahnya.
Pemanfaatan
Gamal
terutama ditanam sebagai pagar hidup, peneduh tanaman (kakao, kopi, teh),
atau sebagai rambatan untuk vanili dan lada. Perakaran gamal merupakan
penambat nitrogen yang baik. Tanaman ini berfungsi pula sebagai pengendali
erosi dan gulma terutama alang-alang. Namanya dalam bahasa Indonesia, gamal,
merupakan akronim dari: ganyang mati alang-alang. Bunga-bunga gamal merupakan pakan lebah yang baik, dan
dapat pula dimakan setelah dimasak.
Daun-daun gamal mengandung banyak protein dan mudah
dicernakan, sehingga cocok untuk pakan ternak, khususnya ruminansia.Daun-daun
dan rantingnya yang hijau juga dimanfaatkan sebagai mulsa atau pupuk hijau
untuk memperbaiki kesuburan tanah.
Gamal
merupakan sumber kayu api yang baik; terbakar perlahan dan menghasilkan
sedikit asap, kayu gamal memiliki nilai kalori sekitar 4900 kcal/kg. Kayu
terasnya awet dan tahan rayap, dengan BJ antara 0,5- 0,8, kayu ini baik untuk
membuat perabot rumah tangga, mebel, konstruksi bangunan, dan lain-lain.
Daun-daun,
biji dan kulit batang gamal mengandung zat yang bersifat racun bagi manusia
dan ternak, kecuali ruminansia. Dalam jumlah kecil, ekstrak bahan-bahan itu
digunakan sebagai obat bagi berbagai penyakit kulit, rematik, sakit kepala,
batuk, dan luka-luka tertentu. Ramuan bahan-bahan itu digunakan pula sebagai
pestisida dan rodentisida alami (gliricidia berasal dari bahasa Latin yang
berarti kurang lebih racun tikus). Gamal menggugurkan daun di musim kemarau.
Ekologi dan perbanyakan
Habitat asli gamal adalah hutan gugur daun tropika, di
lembah dan lereng-lereng bukit, sering di daerah bekas tebangan dan belukar. Pada elevasi 0-1600 m dpl. Gamal bisa diperbanyak dengan biji.
Biji-biji itu, khususnya yang segar (baru), dapat ditanam tanpa perlakuan
pendahuluan, langsung di lahan atau di persemaian.
Cara lain ialah dengan menanam stek batangnya, panjang
maupun pendek. Stek panjang sepanjang 1–2,5 m dan dengan diameter 6–10 cm,
diruncingkan kedua ujungnya dan digores-gores potongan sebelah bawahnya untuk
merangsang tumbuhnya akar. Stek panjang ditanam sedalam lk 50 cm agar kuat. Stek pendek 30 – 50 cm panjangnya dan diperlakukan
serupa dengan stek panjang. Stek pendek ditanam lebih kurang sepertiganya
dalam tanah.
Persebaran
Tumbuhan ini asli Meksiko, Amerika Tengah, Hindia
Barat, Kolombia. Diintroduksi dan mengalami naturalisasi di pelbagai daerah,
termasuk Indonesia. Berikut pedoman yang
bisa diikuti dalam budidaya daun gamal:
1) Penanaman
Penanaman dilakukan
dengan stek batang atau biji, (biji disarankan
untuk perakaran yang dalam). Stek batang yang baik berasal dari batang bawah, dan tengah yang telah berumur lebih dari 12 bulan. Diameter stek 3-5 cm dan panjang stek 50 cm. Stek terlebih dahulu disemaikan dalam kantong plastik. Setelah bertunas 15-20 cm tingginya (berumur 2-3 bulan) dapat ditanam langsung di lapangan. Jarak tanam dengan jarak antara barisan 1-2 m. Waktu tanam dianjurkan pada awal musim hujan.
2) Panen
Pemotongan pertama
pohon gamal dianjurkan setelah tanaman berumur 1
tahun. Selang waktu atau interval pemotongan selanjutnya setiap 3 bulan sekali. Rata-rata produksi hijauan segar berkisar 2-5 kg per potong per pohon.
3) Pemupukan
Pemberian pupuk
kandang atau pupuk buatan seperti pupuk P sebanyak 35-40 kg per hektar per
tahun.
4) Pemberian pada
ternak
Untuk pertama kali,
ternak umumnya menolak akan tetapi setelah dibiasakan (dengan cara pemberian
bertahap) maka berikan gamal dalam bentuk layu.
5) Banyaknya pemberian
daun gamal
a. Pemberian daun
gamal secara bebas sebagai tambahan pakan dasar rumput.
b. Pemberian gamal baik bagi pertumbuhan ternak ruminansia. |
Selasa, 26 Juni 2012
Gliricidia sepium (Gamal)
Label:
biojojo,
Famili Apocynaceae
Carolus Linnaeus
Carolus
Linnaeus lahir di Paroki Stenbrohult (sekarang
termasuk wilayah administrasi Älmhult), di bagian selatan Swedia. Ayahnya
bernama Nils Ingemarsson Linnaeus dan ibunya bernama Christina Brodersonia.
Sejak kecil Linnaeus dilatih menjadi seorang anggota gereja yang setia,
sebagaimana ayahnya dan kakeknya (dari ibu), namun ia kurang bersemangat
mengikuti kegiatan tersebut. Ketertarikannya dalam studi botani sempat membuat
seorang dokter dari kotanya terpesona dan ia dikirim untuk bersekolah di
Universitas Lund—universitas
terdekat, kemudian pindah ke Universitas Uppsala setelah satu tahun.
Dalam
masa-masa ini Linnaeus mempunyai keyakinan bahwa dalam benang sari dan putik
bunga terkandung dasar-dasar klasifikasi tumbuhan, maka ia menuliskan sebuah
makalah singkat pada suatu mata kuliah yang berhasil membuatnya menjadi
pembantu profesor. Tahun 1732 Badan Akademik Ilmu Pengetahuan Alam di Uppsala
membiayai ekspedisinya untuk meneliti Laplandia. Hasilnya adalah tulisan
berjudul Flora Laponica yang dicetak tahun 1737.
Pada tahun
1735 Linnaeus pindah ke Belanda. Di sana
ia mendapatkan gelar dokter dari Universitas Harderwijk. Gelar ini ialah
satu-satunya gelar akademik yang berhasil didapatkan Linnaeus, dan ia
memperolehnya hanya dalam waktu enam hari, termasuk tiga hari mencetak
catatan-catatan botaninya dalam bahasa Latin.
Di Belanda
Linnaeus bertemu dengan ahli botani Jan Frederik Gronovius dan
memperlihatkannya rancangan makalahnya mengenai taksonomi, yang berjudul Systema
Naturae. Di dalamnya, penggunaan deskripsi resmi – physalis amno ramosissime
ramis angulosis glabris foliis dentoserratis – diganti olehnya menjadi
nama genus-species yang ringkas dan akrab pada zaman sekarang – Physalis
angulata – dan penggolongan taksa lebih tinggi dibuat secara berurutan.
Meskipun sistem ini, tatanama binomial (nomenklatur binomial),
dikembangkan oleh Bauhin bersaudara, Linnaeus dapat dikatakan sebagai yang
mempeloporinya.
Pada tahun
1739 Linnaeus menikah dengan Sara Elisabeth Morea di Stockholm. Linnaeus
diangkat sebagai profesor dalam bidang kedokteran di Universitas Uppsala pada tahun 1741 dan ia pindah ke sana, tetapi tidak berapa lama kemudian
beralih menjadi profesor di bidang botani. Linnaeus meneruskan kerja dalam
sistem klasifikasi serta memperluas pula pada Kerajaan (Regnum) Hewan dan
Kerajaan Mineral. Pada tahun 1757 ia mendapat gelar kebangsawanan (von) dari
Raja Swedia Adolf Fredrik, sehingga dapat menggunakan nama Carl von Linné.
Pada akhir
hidupnya, Linnaeus sering menderita sakit, seperti encok dan sakit gigi. Ia
terkena serangan stroke dua kali, yaitu pada tahun 1774 dan 1776, hingga
kehilangan fungsi bagian tubuhnya bagian kanan. Linnaeus meninggal dunia pada
10 Januari 1778 di Uppsala pada suatu upacara di Katedral Uppsala dan kemudian
ia dimakamkan di katedral tersebut.
Sumbangan
utama Linnaeus bagi ilmu taksonomi ialah pembuatan konvensi penamaan organisme
hidup yang diterima secara universal dalam dunia ilmiah—karya Linnaeus tersebut
menjadi titik awal tatanama biologi. Selain itu, Linnaeus mengembangkan, selama
pengembangan besar pengetahuan sejarah alam pada abad ke-18, hal yang sekarang
disebut sebagai taksonomi Linnaeus, yaitu sistem klasifikasi
ilmiah yang kini digunakan secara luas dalam biologi.
Sistem
Linnaeus mengklasifikasikan alam dalam hirarki atau tingkatan-tingkatan, dimulai
dengan tiga “kerajaan”. Kerajaan dibagi ke dalam Kelas dan masing-masing Kelas
terbagi dalam Ordo, yang dibagi dalam Genera (bentuk tunggal: genus), yang
dibagi dalam Spesies. Di bawah tingkatan spesies, Linnaeus kadang menyebutkan
takson yang tidak diberinya nama (untuk tumbuhan, hal ini sekarang dinamai
“varietas”).
Linnaeus
menamai taksa dengan sesuatu yang mengena pada ciri khusus taksa tersebut.
Sebagai contoh, manusia adalah Homo sapiens, tetapi ia juga menyatakan bahwa
ada species manusia kedua, Homo troglotydes (bermakna “orang goa”, yang ia
maksudkan untuk simpanse dan sekarang ditempatkan dalam genus berbeda (bukan
Homo) melainkan Pan troglotydes). Kelompok mamalia dinamai berdasarkan kelenjar
susu (mammae) karena salah satu definisi karakteristik mamalia adalah bahwa
mereka merawat bayinya. (Dari beberapa perbedaan antara mamalia dan hewan lain,
Linnaeus lebih memilih hal ini karena pandangannya pada pentingnya keberadaan
induk betina.)
Hanya sistem
pengelompokan hewan oleh Linnaeus yang masih tetap digunakan hingga kini, dan
pengelompokan itu sendiri sudah banyak berubah sejak dicetuskan oleh Linnaeus
sebagaimana prinsip-prinsip yang melandasi pengelompokan itu juga banyak
berubah. Namun demikian, Linnaeus tetap dianggap berjasa mengembangkan gagasan
struktur hirarki klasifikasi yang didasari oleh sifat-sifat teramati. Rincian
dasar tentang hal yang dapat dianggap sah secara ilmiah untuk disebut ‘sifat
teramati’ itu sendiri telah berubah seiring bertambahnya pengetahuan
(contohnya, DNA yang pada masa hidup Linnaeus tidak dikenal telah terbukti
bermanfaat dalam mengklasifikasikan dan menentukan hubungan organisme hidup
satu dengan lainnya), namun prinsip-prinsip dasarnya tetap masuk akal.
Sumber
: http://id.wikipedia.org
Senin, 25 Juni 2012
Adina minutiflora Val. (Merumbung)
Klasifikasi:
Regnum:
Plantae
Divisio:
Spermatophyta
Sub Divisio:
Angiospermae
Kelas:
Dicotyledoneae
Sub Kelas:
Sympetalae
Bangsa:
Rubiales
Famili:
Rubiaceae
Genus: Adina
Spesies: Adina minutiflora Val.
Nama Umum:
Berumbung,
Merumbung, Borombang
Kerabat Dekat:
Lasi
|
Langganan:
Postingan (Atom)