Klasifikasi:
Regnum:
Plantae
Divisio:
Spermatophyta
Sub Divisio:
Angiospermae
Kelas:
Dicotyledoneae
Sub Kelas:
Sympetalae
Bangsa:
Rubiales
Famili:
Rubiaceae
Genus:
Gardenia
Spesies: Gardenia tubifera Wall.
Sinonim:
Gardenia elata Ridl.
Gardenia lobbii Craib Gardenia resinifera Korth. Gardenia speciosa (Hook.f.) Hook.f. Randia speciosa Hook.f.
Nama Umum:
Cempaka
Hutan, Delima Hutan, Kayu Tulak, Medang Geliser
Kerabat Dekat:
Kaca Piring,
Gardenia
|
Senin, 25 Juni 2012
Gardenia tubifera Wall. (Cempaka Hutan)
Tujuh Hukum Mengajar Gregory
John Milthon
Gregory merupakan penulis buku yang terkenal tentang Tujuh Hukum Mengajar.
Inilah beberapa petunjuk yang perlu dipersiapkan oleh seorang guru yang baik.
- Persiapan bahan pelajaran dengan mempelajarinya berulang-ulang. Jangan mengandalkan bahwa kita dulu sudah mempelajarinya karena apa yang kita ketahui dulu pasti sebagian sudah terhapus dari ingatan kita.
- Carilah urutan yang logis dari tiap bagian dalam pelajaran yang dipersiapkan tersebut. Setiap pelajaran selalu berangkat dari pengertian-pengertian dasar yang sederhana baru ke tingkat pengertian yang tinggi.
- Pelajari urut-urutan yang logis dari pelajaran yang dipersiapkan tersebut sampai terwujud suatu pengertian yang dapat saudara uraikan dengan kata-kata sendiri.
- Carilah analogi atau ilustrasi untuk mempermudah penjelasan fakta-fakta dan prinsip-prinsip yang sulit dimengerti oleh siswa. Khususnya prinsip-prinsip abstrak.
- Carilah hubungan antara apa yang diajarkan dan kehidupan sehari-hari siswa. Hubungan-hubungan inilah yang akan menentukan nilai praktis penerapan dari pelajaran itu.
- Gunakan sebanyak mungkin sumber referensi berupa buku-buku atau bahan-bahan yang sesuai, tetapi pahami dulu sebaik-baiknya sebelum menyampaikan kepada siswa.
- Harap diingat bahwa lebih baik mengerti sedikit, tetapi benar-benar mantap daripada mengetahui banyak, tetapi kurang mendalam.
- Sediakan waktu yang khusus untuk mempersiapkan tiap pelajaran sebelum berdiri di depan kelas. Dengan persiapan matang, kita akan semakin menguasai pengetahuan dan gambaran apa yang diajarkan akan semakin jelas.
Cucumis melo L. (Melon)
Klasifikasi:
Regnum: Plantae
Divisio: Spermatophyta
Sub Divisio: Angiospermae
Kelas: Dicotyledoneae
Sub Kelas: Sympetalae
Bangsa: Cucurbitales
Famili: Cucurbitaceae (suku labu-labuan)
Genus: Cucumis
Spesies: Cucumis melo L.
Kerabat Dekat:
Mentimun
Mentimun
Nama umum:
Indonesia: Melon
Inggris: Muskmelon
Salah satu buah yang
cukup dikenal oleh masyarakat adalah buah melon. Melon
merupakan salah satu jenis buah-buahan yang makin populer di dunia. Menurut
asal-usulnya, melon merupakan tanaman asli daerah Afrika.
Meskipun demikian beberapa literatur menyebutkan daerah asal tanaman melon
adalah Asia Barat. Pusat penyebaran tanaman ini antara lain kawasan Eropa,
kemudian meluas ke benua Amerika. Di Eropa melon diperkenalkan
sejak awal tahun Masehi. Jenis melon yang pertama kali ditanam
(dikembangkan) adalah Cucumis melo var. Reticultus, yang diduga melon
tipe liar dari Asia dan Afrika. Jenis melon ini populer dengan
sebutan “Muskmelon“.
Di Amerika Serikat melon
mulai populer tahun 1540. Jenis melon yang berkembang di
kawasan ini adalah C. melo var. cantelupensis yang didatangkan dari Eropa.
Jenis melon ini populer disebut “Canteloupe atau Cantaloupe”.
Pada ahun 1871 dihasilkan melon tipe baru yaitu C. melo
inodorous yang kemudian disebut “Casaba-melon“. Dalam
perkembangan selanjutnya, melon menyebar luas ke seluruh dunia.
baik ditanam di daerah beriklim sedang (sub tropis) maupun papan (tropis).
Jenis melon yang berkembang di berbagai negara semakin banyak
ragamnya, baik bentuk buah, warna kulit buah, warna daging buah. maupun aroma
dan citarasanya. Akibat kemajuan yang cukup pesat di bidang teknologi
perbenihan, dewasa ini banyak dihasilkan berbagai varietas melon
hibrida. Beberapa negara yang menaruh perhatian besar terhadap perakitan
varietas melon hibrida antara lain Amerika Serikat, Jepang,
Taiwan, Thailand, Selandia Baru, Korea, Spanyol, Jerman, dan Belanda.
Tanaman melon
termasuk dalam suku labu-labuan. Buah melon biasa dimakan segar sebagai buah
meja, sebagai campuran es buah. Bagian yang dimakan adalah daging buahnya
(mesokarp). Teksturnya lunak, berwarna putih atau merah tergantung
kultivar. Tanaman melon merupakan tumbuhan semusim, merambat tetapi menjalar,
tidak dapat memanjat dan batang tidak berkayu. Bentuk daun menjari dengan lekuk
moderat sehingga seperti lingkaran yang bersudut.Tanaman
melon bersifat polimorfik yaitu spesiesnya ada yang berbunga jantan, betina dan
berbunga sempurna. Mahkota bunga berjumlah lima helai, berwarna kuning
cerah menyala.
BUNGA BETINA
- Mempunyai putik dan bakal buah berbentuk bulat sampai lonjong di bawah mahkotanya.
- Bunga betina terbentuk dengan tangkai yang pendek dan tebal. Ika tidak sempat terserbuki, bunga akan rontok dalam 2-3 hari.
- Bunga betina terdapat pada ketiak daun ke-1 atau ke-2 dari berbagai cabang.
BUNGA JANTAN
- Bunga jantan berbentuk trompet, mempunyai benang sari dan tanpa bakal buah.
- Bunga jantan terbentuk berkelompok 3-5 buah, terdapat pada semua ketiak daun, kecuali ketiak daun yang ditempati bunga betina.
- Bunga jantan memiliki tangkai yang lapis dan panjang, akan rontok dalam 1-2 hari setelah mekar.
PROSES PENYERBUKAN BUNGA MELON
Walaupun tanaman ini menghasilkan
bunga sempurna dengan putik dan benang sari, penyerbukan sendiri (self
pollination) tidak dapat terjadi/
Penyerbukan harus melalui
penyerbukan silang antara bunga jantan dengan bunga sempurna dari tanaman yang
sama atau antar tanaman.
- Penyerbukan biasanya dilakukan ketika tanaman melon berumur 21 hari setelah tanam.
- Keberhasilan penyerbukan dapat terlihat 2-3 hari setelah penyerbukan yang ditandai dengan terbentuknya bakal buah yang mulai menggembung dan bunga yang sudah mulai layu.
Tujuan Persilangan
- Untuk menghasilkan varietas baru yang lebih unggul
- Untuk menghasilkan buah yang lebih berkualitas yang dapat meningkatkan nilai jual.
- Untuk meningkatkan variabilitas genetic.
Cara Pemilihan Tetua
- Harus menentukan sifat tetua terlebih dahulu.
- Harus memilih tetua sesuai tujuan pemuliaan.
- Memilih karakter yang di kedua genotip berbeda.
- Menentukan tanaman yang akan dijadikan jantan dan betinanya.
- Biji yang diperolehh ditumbuhkan kembali tanaman yang berdaging kuning.
- Buang salah satu kelamin untuk menempatkan jenis tetua.
Emaskulasi
- Emaskulasi adalah langkah kedua setelah pemilihan tetua, jadi emaskulasi adalah pembuangan alat kelamin jantan pada tetua yang ditujukan sebagai tetua betina
- Waktu yang baik untuk melakukan emaskulasi adalah setelah pukul 03.00 sore. Stadia bunga yang baik untuk dikastrasi adalah pada saat ujung benag sari berada pada pertengahan bunga. Pada stadia demikian, benag sari akan mekar dalam 1-2 hari.
Polinasi
- Penyerbukan sebaiknya dilakukan pada pukul 09.00- 10.00
- Untuk proses penyerbukan, semua lampu di ruang persilangan dinyalakan sejak pagi agar suhu ruangan meningkat untuk mempercepat pemasakan tepung sari.
- Penyerbukan dilakukan tergantung pada serbuk sari matang dan kepala putik reseptif.
Dasar genetic
Ø Tanaman menyerbuk silang.
Pada dasarnya tanaman menyerbuk
silang adalah heterozigot dan heterogenus. Satu individu dan individu lainnya
genetis berbeda. Karena keragaman genetis yang umumnya cukup besar disbanding
dengan tanaman penyerbuk sendiri dalam menentukan criteria seleksi diutamakan
pada sifat ekonomis yang terpenting dulu, tanpa dicampur aduk dengan
sifat-sifat lain yang kurang urgensinya.
Ø Tanaman menyerbuk sendiri.
Tanaman menyerbuk sendiri yang disilangkan heterozigot makin kurang
keragaman genetiknya terjadi penyerbukan sendiri terus menerus, perubahan
susunan genetika pada masing-masing pasangan. Alel mengarah ke homozigot,
sehingga susunan genetika dalam tanaman semua/sebagian besar homozigot.
Langganan:
Postingan (Atom)