Klasifikasi:
Regnum:
Plantae
Divisio:
Spermatophyta
Sub
Divisio: Angiospermae
Kelas:
Monocotyledoneae
Bangsa:
Zingiberales/Scitamineae
Famili:
Zingiberaceae
Genus:
Curcuma
Spesies:
Curcuma xanthorrhiza Roxb.
Deskripsi:
Temulawak
(Curcuma xanthorhiza roxb) yang
termasuk dalam keluarga Jahe (zingiberaceae), Temulawak ini sebagai tanaman
obat asli Indonesia. Namun demikian Penyebaran tanaman Temulawak banyak
tumbuh di pulau Jawa, Maluku dan Kalimantan. Karakteristik Temulawak tumbuh
sebagai semak tanpa batang. Mulai dari pangkalnya sudah berupa tangkai daun
yang panjang berdiri tegak. Tinggi tanaman antara 2 m s/d 2,5 m. Daunnya
panjang bundar seperti daun pisang yang mana pelepah daunnya saling menutup
membentuk batang. Tanaman ini dapat tumbuh subur di dataran rendah dengan
ketinggian 750 m diatas permukaan laut, tanaman ini bisa dipanen setelah 8-12
bulan dengan ciri-ciri daun menguning seperti mau mati. Umbinya akan tumbuh
di pangkal batang berwarna kuning gelap atau coklat muda dengan diameter
panjang 15 cm dan 6 cm, baunya harum dan sedikit pahit agak pedas. temulawak
sudah lama digunakan secara turun temurun oleh nenek moyang kita untuk
mengobati sakit kuning, diare, maag, perut kembung dan pegal-pegal. Terakhir
juga bisa dimanfaatkan untuk menurunkan lemak darah, mencegah penggumpalan
darah sebagai antioksidan dan memelihara kesehatan dengan meningkatkan daya
kekebalan tubuh. Dengan banyak manfaat yang nyata secara medis tersebut maka
pemerintah mencanangkan “Gerakan Minum Temulawak” sejak 2 tahun yang lalu.
|
Sabtu, 23 Juni 2012
Curcuma xanthorrhiza Roxb. (Temulawak)
Althaea officinalis L./Marshmallow
Moringa oleifera L. (Kelor)
Klasifikasi
:
Regnum: Plantae
Divisio:
Spermatophyta
Sub Divisio:
Angiospermae
Kelas: Dicotyledoneae
Sub Kelas: Dialypetalae
Bangsa : Rhoeadales/Brassicales
Famili: Moringaceae
Genus: Moringa
Spesies: Moringa oleifera L.
Uraian Tanaman:
Moringa
oleifera L. dapat berupa semak
atau dapat pula berupa pohon dengan tinggi 12 m dengan diameter 30 cm. Kayunya
merupakan jenis kayu lunak dan memiliki kualitas rendah. Daun tanaman kelor
memiliki karakteristik bersirip tak sempurna, kecil, berbentuk telur, sebesar
ujung jari. Helaian anak daun memiliki warna hijau sampai hijau kecoklatan,
bentuk bundar telur atau bundar telur terbalik, panjang 1-3 cm, lebar 4 mm
sampai 1 cm, ujung daun tumpul, pangkal daun membulat, tepi daun rata. Kulit
akar berasa dan berbau tajam dan pedas, dari dalam berwarna kuning pucat,
bergaris halus, tetapi terang dan melintang. Tidak keras, bentuk tidak
beraturan, permukaan luar kulit agak licin, permukaan dalam agak berserabut,
bagian kayu warna cokelat muda, atau krem berserabut, sebagian besar terpisah. Tanaman ini dapat tumbuh sampai tinggi 7—11
meter. Daun kelor berbentuk bulat telur dengan ukuran kecil-kecil bersusun
majemuk dalam satu tangkai, dapat dibuat sayur atau obat. Bunganya berwarna
putih kekuning-kuningan dan tudung pelepah bunganya berwarna hijau; bunga ini
keluar sepanjang tahun dengan aroma bau semerbak. Buah kelor berbentuk segi
tiga memanjang yang disebut kelentang (drumstick), juga dapat disayur.
Langganan:
Postingan (Atom)