Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Sub Kelas : Apetalae
Bangsa : Polygonales
Famili : Polygonaceae
Genus : Coccoloba
Spesies : Coccoloba unifera L.
|
|
Ciri-ciri
Habitus: Perdu, tinggi 2-4 m Batang Tegak, bulat, percabangan
simpodial, beruas-ruas, putih kecoklatan
Daun: Tunggal, berseling, bulat, tepi rata, ujung dan pangkal membulat, panjang 10-20 cm, lebar 15-25 cm, bertangkai pendek, permukaan licin, pertulangan menyirip, hijau
Bunga: Majemuk, bentuk bulir, di ketiak daun, tangkai silindris, panjang
10-20 cm, hijau, kelopak bentuk piala, hijau, benang sari panjang 5 mm, putih,
tangkai putik pipih, kepala putik bulat, kuning mahkota lonjong, putih
Buah Buni, bulat telur, diameter 1-2 cm, hijau kekuningan Biji:
Bulat, diameter 5-8 mm, keras, hitam
Akar: Tunggang, putih kotor
|
Kandungan Kimia
Daun, buah dan kulit batang anggur laut mengandung
saponin, flavonoida dan tanin, di samping itu kulit batangnya juga mengandung
antrakinon.
Khasiat
Kulit batang dan buah anggur laut berkhasiat sebagai
obat mencret/diare dan obat batuk. Untuk obat diare dipakai 10 gram buah anggur
laut yang masih muda, dicuci dan direbus dengan 1 gelas air sampai mendidih,
dinginkan dan disaring. Hasil saringan diminum sekaligus.
|
Kamis, 22 Maret 2012
Anggur Laut/ Coccoloba unifera L.
Selasa, 20 Maret 2012
Kemenyan (Styrax benzoin)
Klasifikasi :
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Sub Kelas : Sympetalae
Bangsa : Ebenales
Famili : Styracaceae
Genus :Styrax
Spesies : Styrax benzoin
|
|
Ciri-ciri
Batang: Tegak, bulat, berkayu, halus, percabangan simpodial, coklat muda.
Daun: Tunggal, lonjong, berseling, tersebar, panjang 4-8 cm, lebar 2-5 cm, tepi rata, ujung meruncing, pangkal runcing, pertulangan menyirip, hijau, tangkai bulat, panjang 0,5-1,5 cm, hijau pucat.
Bunga: Majemuk, lonjong, di ketiak daun dan ujung batang, tangkai bulat, hijau, kelopak bentuk mangkok, berbulu, hijau, benang sari putih, putik silindris, putih, mahkota bertaju lima, bentuk lonceng, putih.
Buah: Lonjong, masih muda hijau setelah tua coklat.
Biji: Bulat, diameter ± 1,2 cm, coklat.
Akar: Tunggang, coklat muda.
Kandungan Kimia
Daun, kulit batang dan akar kemenyan mengandung saponin, flavonoida dan polifenol.Khasiat
Kulit batang kemenyan berkhasiat sebagai obat penenang.
Untuk obat penenang dipakai + 3
gram kulit batang kemenyan, dicuci lalu ditumbuk halus, diseduh dengan 1 gelas
air matang panas, setelah dingin disaring. Hasil saringan diminum sekaligus.
Deskripsi
botani
Pohon kemenyan memiliki ukuran sedang sampai besar dengan diameter antara 20-30 cm dengan tinggi mencapai 20 hingga 30 meter. Berbatang lurus dengan percabangan yang sedikit dan kulit batang berwarna kemerahan. Kemenyan berdaun tunggal yang tersusun spiral dan berbentuk oval, bulat memanjang dengan ujung daun meruncing.
Tanaman kemenyan tidak memerlukan persyaratan yang istimewa terhadap jenis tanah. Dapat tumbuh pada tanah podsolik, andosol, latosol, regosol dan berbagai asosiasi lainnya mulai dari tanah yang bertekstur berat sampai ringan dan tanah yang kurang subur sampai yang subur. Jenis tanaman initumbuh pada tanah yang berporositas tinggi sehingga mudah meresapkan air.
Deskripsi buah dan benih
Buah kemenyan berbentuk bulat dan lonjong dengan ukuran yang agak kecil. Biji berwarna cokelat terbungkus dalam daging buah yang tebal dan keras.
Pemanfaatan
Getah kemenyan dikenal dengan nama Benzoin resin, berupa getah kering dari beberapa pohon genus Styrax. Di antaranya, yang paling banyak diperdagangkan adalah getah pohon Styrax Tonkinensis (Siam Benzoin), Styrax Benzoin dan Styrax Sumatrana (Sumatera Benzoin). Sebagai bahan baku dupa dan sebagai fixative (pengikat) dalam industri parfum.
Getah kemenyan dikenal dengan nama Benzoin resin, berupa getah kering dari beberapa pohon genus Styrax. Di antaranya, yang paling banyak diperdagangkan adalah getah pohon Styrax Tonkinensis (Siam Benzoin), Styrax Benzoin dan Styrax Sumatrana (Sumatera Benzoin). Sebagai bahan baku dupa dan sebagai fixative (pengikat) dalam industri parfum.
Buah Mentega (Diospyros blancoi A. DC.)
Klasifikasi :
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Sub Kelas : Sympetalae
Bangsa : Ebenales
Famili : Ebenaceae
Genus :Diospyros
|
Nama umum
|
||||||||||
|
|
||||||||||
Manfaat
Buah bisbul
umumnya dimakan dalam keadaan segar jika matang. Rasanya agak manis, tetapi
cukup kering. Daging buahnya juga dapat diiris-iris dan dicampur dengan
buah-buahan lain untuk dijadikan rujak. Kayunya licin dan tahan lama, warnanya
hitam dan banyak dimanfaatkan di Filipina untuk pembuatan kerajinan tangan.
Pohon bisbul sering ditanam di pinggir jalan.
Syarat Tumbuh
Tumbuh baik di
daerah yang beriklim muson, dari 0 m sampai 800 m dpl, dan pada hampir segala
tipe tanah. Bisbul sangat tahan terhadap angin topan.
D. blancoi
biasanya diperbanyak dengan benih yang memerlukan waktu 24 hari untuk
berkecambah. Juga dapat diperbanyak secara vegetatif dengan cangkokan,
sambungan mata, atau sambungan pucuk. Cara terakhir ini dipraktekkan secara
komersial di Filipina. Pada sambungan celah digunakan batang bawah bibit yang
berumur 1 tahun. Batang atasnya diperoleh dari cabang dewasa yang tumbuh pada
musim terakhir, yang memiliki kuncup ujung yang tumbuh balk, dipotong sepanjang
10-12 cm. Anakan pohon yang berasal dari sambungan dapat ditanam di lapangan
dengan jarak tanam 810 m, pada awal musim hujan. Pohon yang berasal dari semai
ditanam di sepanjang jalan dengan jarak tanam 10-15 m.
Pemeliharaan
Setelah tanaman
tumbuh dengan balk di lapangan, pohon bisbul hampir tidak memperoleh perawatan
apa pun. Tunas-tunas liar dan cabang-cabang yang bertumpang-tindih seringkali
dipangkas; begitu pula cabang-cabangnya yang menyentuh tanah.
Buah bisbul
dianggap matang jika telah berubah dari coklat kehijau-hijauan menjadi merah
kusam. Setelah dipanen buah bisbul dilap dengan secarik kain untuk
menghilangkan bulu-bulunya agar penampilannya lebih menarik. Dalam 3-4 hari
buah menjadi lunak dan harum baunya.
|
Deskripsi Tanaman
Bisbul
berperawakan pohon, berkelamin dua dan selalu hijau, tingginya 7-15(-32) m,
diameter pangkal batangnya 50(-80) cm, tajuknya berbentuk kerucut. Daunnya
berselang-seling, berbentuk lonjong, berukuran (8-30) cm x (2,5-12) cm,
pinggirannya rata, pangkalnya biasanya membundar, ujungnya melancip, menjangat;
lembaran daun sebelah atas berwarna hijau tua, berkilap, tak berbulu; lembaran
daun sebelah bawah berbulu perak; daun mudanya berwarna hijau pucat sampai
merah jambu, berbulu perak; tangkai daunnya mencapai panjang 1,7 cm.
Bunga-bunga jantannya tersusun dalam payung menggarpu, di ketiak daun, terdiri
atas 3-7 kuntum; tangkai bunganya pendek; daun kelopaknya berbentuk tabung,
bercuping 4 yang~dalam, panjangnya kira-kira 1 cm; daun mahkotanya sedikit
lebih besar daripada daun kelopak, berbentuk tabung dan bercuping 4 juga,
berwarna putih susu; benang sarinya 24-30 utas, menyatu di pangkalnya,
membentuk pasangan-pasangan; bunga betina soliter, berada di ketiak daun,
bertangkai pendek, ukurannya sedikit lebih besar daripada bunga jantan,
memiliki 4-5(-8) staminodia. Buahnya bertipe buah buni yang berbentuk bulat
atau bulat gepeng, berukuran (5-12) cm x (8-10) cm, berbulu beludru, berwarna
coklat kemerahan, di pangkalnya ada topi dari kelopak yang kaku dan tidak
rontok; kulit buahnya tipis, tertutup rapat oleh bulu-bulu pendek yang berwarna
coklat keemasan, mengeluarkan bau keras yaftg mirip bau keju; daging buahnya
berwarna keputih-putihan, keras, agak kering, rasanya manis, sepet, berbau
harum. Bijinya 0-10 butir per buah, berbentuk baji, ukurannya mencapai 4 cm x
2,5 cm x 1,5 cm. Pohon asal benih cenderung tumbuh tegak, kadang-kadang hanya
memiliki satu batang tanpa cabang. Akan tetapi, pohon yang berasal dari
sambungan perawakannya pendek dan mengeluarkan lebih banyak cabang lateral.
Pohon yang berasal dari semai berbuah 6-7 tahun setelah ditanam, sedangkan yang
berasal dari sambungan 3-4 tahun. Pohon bisbul bervariasi terutama dalam bentuk
dan perbuluan daun serta bentuk dan rasa buah. Kandungan Nama daerah bisbul di
Filipina ialah 'mabolo,' berarti buah berbulu, mengacu kepada buahnya yang
berbulu. Buah bisbul memiliki 60-73% dari bagian yang dapat dimakan, yang
setiap 100 g berisi: air 83,0-84,3 g, protein 2,8 g, lemak 0,2 g, karbohidrat
11,8 g, serat 1,8 g, abu 0,4-0,6 g, kalsium 46 mg, fosfor 18 mg, besi 0,6 mg,
vitamin A 35 SI, tiamina 0,02 mg, riboflavin dan niasina 0,03 mg, dan vitamin C
18 mg. Nilai energinya rata-rata 332 kJ/100 g.
Hama dan
Penyakit
Ada laporan
mengenai beberapa jenis serangga yang memakan pucuk dan daun bisbul, seperti
kumbang kecil penggulung daun, siput lunak dan ulat rumpun, cacing kantung, dan
serangga bersisik merah. Akan tetapi dijumpai juga hamahama yang kurang
berarti. Tidak diperoleh laporan mengenai penyakit yang berbahaya.
(Sentra Informasi IPTEK) |
Langganan:
Postingan (Atom)