Selasa, 27 Desember 2011

Hibiscus syriacus L.

Klasifikasi :
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Sub Kelas : Dialypetalae
Bangsa : Malvales
Famili : Malvaceae
Genus : Hibiscus
Spesies : Hibiscus syriacus L.

 Nama umum :
Indonesia:
Bunga sepatu mawar
Inggris:
rose-of-Sharon, althaea
Cina:
chuan jin pi, mu jin pi
Kerabat Dekat :
Waru Gunung, Mrambos Merah, Kembang Sepatu, Rosela, Wora-wari Gantung, Waru Gombong, Waru Lengis, Waru Landak, Hibiscus, Yute Jawa

 


  
 

Uraian :
Hibiscus syriacus (syn. Hibiscus althaea frutex Hort. ex Mill.), adalah tanaman berbunga dari jenis Hibiscus (kembang sepatu), disebut juga Bunga Sharon di Amerika Utara. Tanaman ini banyak tumbuh di Asia dan berasal dari famili Malvaceae. Bentuk kembangnya seperti vas dan cabang-cabangnya bisa mencapai tinggi 2 sampai 4 meter. Bunga ini juga dikenal dengan nama “Mawar Althea” dan tumbuh secara luas di wilayah dengan musim panas yang hangat dengan berciri khas warna yang menarik seperti putih, pink, merah, lavender atau ungu. Tanaman ini mampu bertahan dalam waktu yang cukup lama jika dipotong dan diletakkan dalam vas.
 Hibiscus syriacus adalah bunga nasional Korea Selatan. Bunganya muncul dalam emblem nasional, dan tertuang dalam syair lagu kebangsaannya “Aegukga” . Namanya dalam bahasa Korea adalah mugunghwa (Hangul: 무궁화; Hanja: 無窮花). Bunga ini melambangkan kata dalam bahasa Korea “mugung” atau “abadi”.

Referensi :
Gembong Tjitrosoepomo.1989.Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta).Gadjah Mada University    Press.Yogyakarta
http://www.plantamor.com/
http://it.wikipedia.org/wiki/Hibiscus_syriacus

Sabtu, 24 Desember 2011

Andong /Cordyline fruticosa (L) A. Cheval.

Klasifikasi :

Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Bangsa : Liliales
Famili : Agaveceae
Genus : Cordyline
Spesies : Cordyline fruticosa (L.) A. Cheval.








Uraian :
Perdu bercabang; tinggi 2-4 m. Ranting dengan bekas daun rontok yang berbentuk cincin. Daun pada ujung ranting berjejal dengan susunan spiral; tangkai bentuk talang, helaian daun bentuk garis atau lanset, 20-60 kali 1-13 cm, dengan pangkal yang berbentuk baji dan ujung runcing, hijau atau merah atau lorek. Malai bunga di ketiak daun, bertangkai panjang, bercabang melebar, dengan daun pelindung yang besar pada pangkal cabang. Anak daun pelindung pada pangkal bunga kecil. Daun tenda bunga 6, memanjang, panjang 1,3 cm, 3 yang luar pada bagian separo bawah melekat, erat dengan yang di dalam, bagian yang teratas lepas dan melengkung kebelakang kembali. Benang sari 6, tertancap pada tenda bunga. Kepala putik pendek 3 taju. Buah buni ± bentuk bola, merah mengkilat. Biji hitam mengkilat. Dari Asia Timur. Di kebun dan pagar, di kuburan; 1-1.900 m. Bagian yang digunakan Daun.

Nama Lokal :
NAMA DAERAH Bak juwang, Laklak (Aceh); Kalinjuhang Katunggal, Linjuang, Si linjuang (Batak); Anjiluwang, Jiluwang, Lanjuwang, Linjuwang (Makasar); Anderuwang (Lampung); Renjuwang, Sabang, Sawang (Dayak); Hanjuwang (Sunda); Andong, Endong (Jawa); Andong, Endong, Handwang (BaIi); Tabongo (Gr); Panili, Siri (Ms); Panyaureng, Siri (Bg); Ai buru (Sr); Weluga, Werusisi, Wersingin (Ab); Yasir (Ij); Pitako (Hm). NAMA ASING: NAMA SIMPLISIA Cordylinae Folium; Daun Andong.

Referensi :
Gembong Tjitrosoepomo.1989.Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta).Gadjah Mada University    Press.Yogyakarta
http://id.wikipedia.org/wiki/andong)
Van Steenis, C.G.G.J, 1975, Flora untuk Sekolah di Indonesia, PT Pradnya Paramita, Jakarta.

Cantel /Sorghum bicolor (L.) Moench

Klasifikasi :
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Bangsa : Poales
Famili : Poaceae/ Gramineae
Genus : Sorghum
Spesies : Sorghum bicolor (L.) Moench

 Nama umum
Indonesia:
Cantel, canthel, sorghum, hermada
Inggris:
Sorghum, sorgo
Thailand:
Khao fang
Cina:
Gao liang
Jepang:
Morokoshi








URAIAN

Sorgum (Sorghum bicolor L.) adalah tanaman serealia yang potensial untuk dibudidayakan dan dikembangkan, khususnya pada daerah-daerah marginal dan kering di Indonesia. Keunggulan sorgum terletak pada daya adaptasi agroekologi yang luas, tahan terhadap kekeringan, produksi tinggi, perlu input lebih sedikit serta lebih tahan terhadap hama dan penyakit dibading tanaman pangan lain. Selain itu, tanaman sorgum memiliki kandungan nutrisi yang tinggi, sehingga sangat baik digunakan sebagai sumber bahan pangan maupun pakan ternak alternatif. Tanaman sorgum telah lama dan banyak dikenal oleh petani Indonesia khususnya di daerah Jawa, NTB dan NTT. Di Jawa sorgum dikenal dengan nama Cantel, dan biasanya petani menanamnya secara tumpang sari dengan tanaman pangan lainnya. Produksi sorgum Indonesia masih sangat rendah, bahkan secara umum produk sorgum belum tersedia di pasar-pasar.

KEGUNAAN TANAMAN SORGHUM
Di banyak negara biji sorgum digunakan sebagai bahan pangan, pakan ternak dan bahan baku industri. Sebagai bahan pangan dunia, sorgum berada pada urutan ke-5 setelah gandum, padi, jagung dan barley (ICRISAT/FAO, 1996). Di negara maju biji sorgum digunakan sebagai pakan ternak unggas sedang batang dan daunnya untuk ternak ruminansia. Biji sorgum juga merupakan bahan baku industri seperti industri etanol, bir, wine, sirup, lem, cat dan modifikasi pati (modified starch). Terkait dengan energi, di beberapa negara seperti Amerika, India dan Cina, sorgum telah digunakan sebagai bahan baku pembuatan bahan bakar etanol (bioetanol). Secara tradisional, bioetanol telah lebih lama diproduksi dari molases hasil limbah pengolahan gula tebu (sugarcane). Walaupun harga molases tebu relatif lebih murah, namun bioetanol sorgum dapat berkompetisi mengingat beberapa kelebihan tanaman sorgum dibanding tebu antara lain sebagai berikut:
  • Tanaman sorgum memiliki produksi biji dan biomass yang jauh lebih tinggi dibanding tanaman tebu.
  • Adaptasi tanaman sorgum jauh lebih luas dibanding tebu sehingga sorgum dapat ditanam di hampir semua jenis lahan, baik lahan subur maupun lahan marjinal.
  • Tanaman sorgum memilki sifat lebih tahan terhadap kekeringan, salinitas tinggi dan genangan air (water lodging).
  • Sorghum memerlukan pupuk relatif lebih sedikit dan pemeliharaannya lebih mudah daripada tanaman tebu.
  • Laju pertumbuhan tanaman sorgum jauh lebih cepat daripada tebu.
  • Menanam sorgum lebih mudah, kebutuhan benih hanya 4,5–5 kg/ha dibanding tebu yang memerlukan 4500–6000 stek batang.
  • Umur panen sorgum lebih cepat yaitu hanya 3,5 bulan, dibanding tebu yang dipanen pada umur 7 bulan.
  • Sorgum dapat diratun sehingga untuk sekali tanam dapat dipanen beberapa kali.
Untuk sekali siklus panen, produksi bioetanol sorgum di Amerika Serikat mencapai 10.000 liter/ha/tahun, di India 3.000 – 4.000 liter/ha/tahun, dan di Cina mencapai 7000 liter/ha/tahun. Di Cina sorgum banyak dibudidayakan dan dikembangkan dalam kaitan pemingkatan produktivitas lahan-lahan marjinal yang sering terkena wabah kekeringan dan salinitas tinggi. Di India bioetanol sorgum digunakan sebagai bahan bakar untuk lampu penerangan (pressurized ethanol lantern) disebut “Noorie” yang menghasilkan 1.250-1.300 lumens (setara bola lampu 100 W), kompor pemasak (pressurized ethanol stove) yang menghasilkan kapasitas panas 3 kW. Selain itu, pemerintah India telah mengeluarkan kebijakan mencampur bioetanol sorgum dengan bensin untuk bahan bakar kendaraan bermotor.

NUTRISI SORGHUM
Sebagai bahan pangan dan pakan ternak alternatif sorgum memiliki kandungan nutrisi yang baik, bahkan kandungan proteinnya lebih tinggi daripada beras. Kandungan nutrisi sorgum dibanding sumber pangan/pakan lain disajikan dalam Tabel berikut:
Unsur Nutrisi
Kandungan/100 g
Beras
Jagung
Singkong
Sorgum
Kedele
Kalori (cal)
360
361
146
332
286
Protein (g)
6.8
8.7
1.2
11.0
30.2
Lemak (g)
0.7
4.5
0.3
3.3
15.6
Karbohidrt (g)
78.9
72.4
34.7
73.0
30.1
Kalsium (mg)
6.0
9.0
33.0
28.0
196.0
Besi (mg)
0.8
4.6
0.7
4.4
6.9
Posfor (mg)
140
380
40
287
506
Vit. B1 (mg)
0.12
0.27
0.06
0.38
0.93
Sumber: Direktorat Gizi, Departemen Kesehatan RI (1992).

REFERENSI :

Gembong Tjitrosoepomo.1989.Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta).Gadjah Mada University    Press.Yogyakarta
http://www.batan.go.id/patir/_berita/pert/sorgum/sorgum.html
http://www.id.wikipedia.org/wiki/sorghum
Van Steenis, C.G.G.J, 1975, Flora untuk Sekolah di Indonesia, PT Pradnya Paramita, Jakarta.