Sabtu, 24 Desember 2011

Cantel /Sorghum bicolor (L.) Moench

Klasifikasi :
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Bangsa : Poales
Famili : Poaceae/ Gramineae
Genus : Sorghum
Spesies : Sorghum bicolor (L.) Moench

 Nama umum
Indonesia:
Cantel, canthel, sorghum, hermada
Inggris:
Sorghum, sorgo
Thailand:
Khao fang
Cina:
Gao liang
Jepang:
Morokoshi








URAIAN

Sorgum (Sorghum bicolor L.) adalah tanaman serealia yang potensial untuk dibudidayakan dan dikembangkan, khususnya pada daerah-daerah marginal dan kering di Indonesia. Keunggulan sorgum terletak pada daya adaptasi agroekologi yang luas, tahan terhadap kekeringan, produksi tinggi, perlu input lebih sedikit serta lebih tahan terhadap hama dan penyakit dibading tanaman pangan lain. Selain itu, tanaman sorgum memiliki kandungan nutrisi yang tinggi, sehingga sangat baik digunakan sebagai sumber bahan pangan maupun pakan ternak alternatif. Tanaman sorgum telah lama dan banyak dikenal oleh petani Indonesia khususnya di daerah Jawa, NTB dan NTT. Di Jawa sorgum dikenal dengan nama Cantel, dan biasanya petani menanamnya secara tumpang sari dengan tanaman pangan lainnya. Produksi sorgum Indonesia masih sangat rendah, bahkan secara umum produk sorgum belum tersedia di pasar-pasar.

KEGUNAAN TANAMAN SORGHUM
Di banyak negara biji sorgum digunakan sebagai bahan pangan, pakan ternak dan bahan baku industri. Sebagai bahan pangan dunia, sorgum berada pada urutan ke-5 setelah gandum, padi, jagung dan barley (ICRISAT/FAO, 1996). Di negara maju biji sorgum digunakan sebagai pakan ternak unggas sedang batang dan daunnya untuk ternak ruminansia. Biji sorgum juga merupakan bahan baku industri seperti industri etanol, bir, wine, sirup, lem, cat dan modifikasi pati (modified starch). Terkait dengan energi, di beberapa negara seperti Amerika, India dan Cina, sorgum telah digunakan sebagai bahan baku pembuatan bahan bakar etanol (bioetanol). Secara tradisional, bioetanol telah lebih lama diproduksi dari molases hasil limbah pengolahan gula tebu (sugarcane). Walaupun harga molases tebu relatif lebih murah, namun bioetanol sorgum dapat berkompetisi mengingat beberapa kelebihan tanaman sorgum dibanding tebu antara lain sebagai berikut:
  • Tanaman sorgum memiliki produksi biji dan biomass yang jauh lebih tinggi dibanding tanaman tebu.
  • Adaptasi tanaman sorgum jauh lebih luas dibanding tebu sehingga sorgum dapat ditanam di hampir semua jenis lahan, baik lahan subur maupun lahan marjinal.
  • Tanaman sorgum memilki sifat lebih tahan terhadap kekeringan, salinitas tinggi dan genangan air (water lodging).
  • Sorghum memerlukan pupuk relatif lebih sedikit dan pemeliharaannya lebih mudah daripada tanaman tebu.
  • Laju pertumbuhan tanaman sorgum jauh lebih cepat daripada tebu.
  • Menanam sorgum lebih mudah, kebutuhan benih hanya 4,5–5 kg/ha dibanding tebu yang memerlukan 4500–6000 stek batang.
  • Umur panen sorgum lebih cepat yaitu hanya 3,5 bulan, dibanding tebu yang dipanen pada umur 7 bulan.
  • Sorgum dapat diratun sehingga untuk sekali tanam dapat dipanen beberapa kali.
Untuk sekali siklus panen, produksi bioetanol sorgum di Amerika Serikat mencapai 10.000 liter/ha/tahun, di India 3.000 – 4.000 liter/ha/tahun, dan di Cina mencapai 7000 liter/ha/tahun. Di Cina sorgum banyak dibudidayakan dan dikembangkan dalam kaitan pemingkatan produktivitas lahan-lahan marjinal yang sering terkena wabah kekeringan dan salinitas tinggi. Di India bioetanol sorgum digunakan sebagai bahan bakar untuk lampu penerangan (pressurized ethanol lantern) disebut “Noorie” yang menghasilkan 1.250-1.300 lumens (setara bola lampu 100 W), kompor pemasak (pressurized ethanol stove) yang menghasilkan kapasitas panas 3 kW. Selain itu, pemerintah India telah mengeluarkan kebijakan mencampur bioetanol sorgum dengan bensin untuk bahan bakar kendaraan bermotor.

NUTRISI SORGHUM
Sebagai bahan pangan dan pakan ternak alternatif sorgum memiliki kandungan nutrisi yang baik, bahkan kandungan proteinnya lebih tinggi daripada beras. Kandungan nutrisi sorgum dibanding sumber pangan/pakan lain disajikan dalam Tabel berikut:
Unsur Nutrisi
Kandungan/100 g
Beras
Jagung
Singkong
Sorgum
Kedele
Kalori (cal)
360
361
146
332
286
Protein (g)
6.8
8.7
1.2
11.0
30.2
Lemak (g)
0.7
4.5
0.3
3.3
15.6
Karbohidrt (g)
78.9
72.4
34.7
73.0
30.1
Kalsium (mg)
6.0
9.0
33.0
28.0
196.0
Besi (mg)
0.8
4.6
0.7
4.4
6.9
Posfor (mg)
140
380
40
287
506
Vit. B1 (mg)
0.12
0.27
0.06
0.38
0.93
Sumber: Direktorat Gizi, Departemen Kesehatan RI (1992).

REFERENSI :

Gembong Tjitrosoepomo.1989.Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta).Gadjah Mada University    Press.Yogyakarta
http://www.batan.go.id/patir/_berita/pert/sorgum/sorgum.html
http://www.id.wikipedia.org/wiki/sorghum
Van Steenis, C.G.G.J, 1975, Flora untuk Sekolah di Indonesia, PT Pradnya Paramita, Jakarta.




Jumat, 23 Desember 2011

Kesemek (Diospyros kaki Thunb.)

 Klasifikasi
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Sub Kelas : Sympetalae
Bangsa : Ebenales
Famili : Ebenaceae
Genus : Diospyros
Spesies : Diospyros kaki Thunb.




 

Ciri-ciri

Habitus: Pohon, tinggi 6-8 m., Batang: Tegak, bulat, berkayu, percabangan simpodial, kasar, hijau kotor. Daun: Tunggal, berseling, lonjong, tepi rata, ujung runcing, pangkal membulat, panjang 10-16 cm, lebar 7-9 cm, bertangkai pendek, pertulangan menyirip, hijau. Bunga: Tunggal, di ketiak daun, kelopak bentuk bintang, hijau, benang sari panjang ± 1 cm, hijau pucat, kepala putik bulat, kuning, mahkota berbulu, kuning pucat.
Buah: Bulat, diameter 6-8 cm, masih muda hijau setelah tua kuning. Biji: Bulat, keras, kuning. Akar: Tunggang, putih kehitaman.

Kandungan Kimia

Buah dan akar kesemek mengandung saponin dan polifenol, di samping itu akarnya juga mengandung flavonoida, daunnya mengandung alkaloida, flavonoida dan tanin.

Khasiat

Akar kesemek berkhasiat sebagai obat sakit demam.
Untuk obat demam dipakai ± 15 gram akar kesemek, dicuci dan direbus dengan 2 gelas air selama 15 menit, dinginkan dan disaring. Hasil saringan diminum sekaligus.


Kemuning (Murraya paniculata Jacq.)


 Klasifikasi :

Regnum: Plantae
Divisio: Spermatophyta
Sub Divisio: Angiospermae
Kelas: Dicotyledoneae
Sub Kelas: Dialypetalae
Bangsa: Rutales
Famili: Rutaceae
Genus: Murraya
Sp.: Murraya paniculata Jacq.

Sinonim :
Chalcas exotica (L.) Millsp
Chalcas paniculata L.
Murraya exotica L.

Ciri-ciri

Habitus: Pohon, tinggi 3-7 m.
Batang: Berkayu, beralur, percabangan monopodial, coklat kotor.
Daun: Majemuk, anak daun empat sampai tujuh, permukaan licin, bentuk corong, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, pertulangan menyirip, hijau.
Bunga: Majemuk, bentuk tandan, kelopak 2-25 mm, benang sari bentuk jarum, putih, putik satu, mahkota panjang 6-27 mm, lebar 4-10 mm, putih.
Buah: Buni, jorong, diameter ± 1 cm, masih muda hijau selelah tua merah.
Biji: Kecil, lanset, putih.
Akar: Tunggang, kuning keputih-putihan.



Nama Daerah ; 
Melayu (Kemuning), Minangkabau (Kemunieng), Sunda (Kamuning), Jawa Tengah (Kemuning), Madura (Kamoneng), Bali (Kemuning), Bima (Kemuni), Sumba (Kemuning), Roti  (Sukik), Manado (Kamuning), Bare(Kamoni), Makasar (Kamuning), Bugis (Palopo), Wetar (Eschi), Aru (Fanasa), Ambon (Kamoni), Ulias (Kamoni), Buru (Kamone)

Uraian :
Kemuning biasa tumbuh liar di semak belukar, tepi hutan, atau ditanam sebagai tanaman hias dan tanaman pagar. Kemuning dapat ditemukan sampai ketinggian ± 400 m dpl. Variasi morfologi besar sekali. Yang biasa ditanam untuk memagari pekarangan, biasanya jenis yang berdaun kecil dan lebat. Semak atau pohon kecil, bercabang banyak, tinggi 3 - 8 m, batangnya keras, beralur, tidak berduri. Daun majemuk, bersirip ganjil dengan anak daun 3 - 9,. letak berseling. Helaian anak daun bertangkai, bentuk bulat telur sungsang atau jorong, ujung dan pangkal runcing, tepi rata atau agak beringgit, panjang 2 - 7 cm, lebar 1 - 3 cm, permukaan licin, mengilap, wamanya hijau, bila diremas tidak berbau. Bunga majemuk berbentuk tandan, 1 - 8, warnanya putih, wangi, keluar dari ketiak daun atau ujung ranting. Buah buni berdaging, bulat telur atau bulat memanjang, panjang 8 - 12 mm, masih muda hijau setelah tua merah mengilap, berbiji dua.

Kandungan Kimia
Daun dan batang kemuning mengandung saponin dan flavonoida, di samping itu daunnya juga mengandung tanin, selain minyak atsiri.

Khasiat

Daun kemuning berkhasiat sebagai penghalus kulit dan obat haid tidak teratur, kulit batangnya berkhasiat sebagai obat sakit gigi.
Untuk penghalus kulit dipakai + 30 gram daun segar kemuning, dicuci, ditumbuk sampai lumat, ditambah 1 gelas air di lulurkan pada kulit sebelum tidur.

Referensi :
Gembong Tjitrosoepomo.1989.Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta).Gadjah Mada University    Press.Yogyakarta
http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=116
Van Steenis, C.G.G.J, 1975, Flora untuk Sekolah di Indonesia, PT Pradnya Paramita, Jakarta.