Rabu, 21 Desember 2011

Kunyit (Curcuma domestica Val.)


Nama umum :
Indonesia:
Kunyit, koneng (Sunda), kunir (Jawa)
Inggris:
Curcuma, indian saffron, yellow ginger
Melayu:
Kunyit
Vietnam:
Khuong hoang, nghe
Thailand:
Kha min
Pilipina:
Dilaw
Cina:
yu jin, jiang huang
Jepang:
Taamerikku, ukon

Gambar : Tanaman Kunyit

 Klasifikasi :
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Bangsa : Zingiberales (Scitamineae)
Famili : Zingiberaceae
Genus : Curcuma
Spesies : - Curcuma longa L.  
                - Curcuma domestica Val.


Kunir, kunyit, temulawak (Curcuma longa Linn. sinonim : Curcuma domestica Val.) termasuk Kunyit tergolong dalam kelompok jahe-jahean atau Zingiberaceae. Tanaman ini merupakan salah satu tanaman rempah dan obat asli dari wilayah Asia Tenggara. Tanaman ini kemudian mengalami persebaran ke daerah Indo-Malaysia, Indonesia, Australia bahkan Afrika. Hampir setiap orang Indonesia dan India serta bangsa Asia umumnya pernah mengkonsumsi tanaman rempah ini, baik sebagai pelengkap bumbu masakan, jamu atau untuk menjaga kesehatan dan kecantikan. kunyit adalah rempah-rempah yang biasa digunakan dalam masakan di negara-negara Asia. 

Kunyit sering digunakan dalam masakan sejenis gulai, dan juga digunakan untuk memberi warna kuning pada masakan. Produk farmasi berbahan baku kunyit, mampu bersaing dengan berbagai obat paten, misalnya untuk peradangan sendi (arthritis- rheumatoid) atau osteo-arthritis berbahan aktif natrium deklofenak, piroksikam, dan fenil butason dengan harga yang relatif mahal atau suplemen makanan (Vitamin-plus) dalam bentuk kapsul. Produk bahan jadi dari ekstrak kunyit berupa suplemen makanan dalam bentuk kapsul (Vitamin-plus) pasar dan industrinya sudah berkembang. Suplemen makanan dibuat dari bahan baku ekstrak kunyit dengan bahan tambahan Vitamin B1, B2, B6, B12, Vitamin E, Lesitin, Amprotab, Mg-stearat, Nepagin dan Kolidon 90. Penggunaan : Umbi akar yang berumur lebih dari satu tahun dipakai sebagai ubat (umbi akar bersifat mendinginkan, membersihkan, mempengaruhi bagian perut Khususnya pada lambung , merangsang, melepaskan lebihan gas di usus, menghentikan pendarahan dan mencegah penggumpalan darah) selain dari itu juga digunakan sebagai bahan dalam masakan. 

Kunyit juga digunakan sebagai obat anti gatal dan anti kejang serta mengurangi pembengkakan selaput lendir mulut. Kunyit dikonsumsi dalam bentuk perasan yang disebut filtrat, juga diminum sebagai ekstrak atau diguna sebagai salap untuk mengubati bengkak. Kunyit juga berkhasiat untuk menyembuhkan hidung yang tersumbat, caranya dengan membakar kunyit dan menghirupnya

Kunyit bisa dipakai untuk menyembuhkan beberapa hal yang berkaitan dengan penyimpangan pada kerja ginjal, terutama pada bebrapa kasus-kasus yang ditandai dengan bau badan yang tidak sedap dan mata yang tidak tahan terhadap sinar, penggunaan kunyit adalah sangat effektif, yaitu dengan meminum segelas juice kunyit (dibuang ampasnya), selama 2 minggu berturut-turut.

Cara sederhana adalah: 1. Ambil segenggam kunyit, lalu kupas 2. Parut atau juice dengan blender (biasa ditambahkan air secukupnya) 3. Didihkan 2-3 kali (biasa ditandai dengan pemuaian) 4. Tambahkan garam sedikit (seujung sendok) 5. Saring/Peras 6. Tuangkan perasan jeruk nipis (1 - 3 biji, sesuai selera) 7. Tambahkan gula atau madu 8. Minum (lebih baik dalam keadaan hangat)
Sebaiknya tidak minum selepas jam 5 sore.

Ini juga sangat effektif untuk menyembuhkan flu/demam pada ibu-ibu yang hamil (tidak perlu dilakukan setiap hari; biasanya 1-2 hari sudah bisa sembuh), sehingga terhindar dari penggunaan obat-obatan kimia yang bisa berbahaya terhadap janin yang dikandungnya.

Bila dikonsumsi oleh para ibu hamil, dipercaya bayi yang lahir akan bersih dari lemak-lemak yang seringkali menempel/menutupi seluruh badan bayi.

Penggunaan kunyit instant, sebaiknya tidak dilakukan untuk pengobatan (khususnya untuk ibu-ibu hamil), karena ada kandungan-kandungan lain yang mungkin bisa berbahaya bagi kandungan.

Dalam artikel berjudul “Kunyit Antibakteri dan Obat Masa Depan” di Kompas Cyber Media, rubrik Ilmu Pengetahuan edisi Sabtu, 27 April 2002, telah dijelaskan beberapa komposisi utama penyusun kunyit yaitu minyak atsiri, furmerol, sineol, zingiberin, borneol, karvon, dan kurkumin. Ternyata seperti dugaan para ahli sebelumnya, kurkuminlah (senyawa fenolik alam), yang memiliki potensi dalam pengobatan kanker. Penelitiannya sendiri melibatkan proses pengujian atau dikenal sebagai ‘screening process ̄ terhadap kurang lebih 3000 jenis senyawa yang diperkirakan aktif menghambat pertumbuhan sel kanker dan akhirnya diperoleh fakta bahwa senyawa kurkumin memiliki aktivitas kemopreventif. Kurkumin adalah senyawa turunan fenolik dari hasil isolasi rimpang tanaman kunyit (Curcuma longa). Senyawa tersebut memiliki 2 gugus vinilguaiacol yang saling dihubungkan dengan rantai alfa beta diketon.

Penemuan tentang kehebatan kurkumin ini tak lepas dari semakin majunya pemahaman dunia medis tentang mekanisme pertumbuhan sel kanker. Walaupun sejak awal 1990-an telah diketahui bahwa kurkumin memang memperlambat pertumbuhan sel kanker baru, namun masih sedikit informasi tentang perannya dalam memerangi kanker. Ternyata dari hasil penelitian terakhir bisa sedikit terkuak proses kurkumin menahan kanker, yaitu dengan menghambat laju pertumbuhan pembuluh darah baru. Pada penderita kanker, umumya diawali dengan proses menjalarnya sel kanker melalui pembuluh darah (metastasis) dan tumbuh disembarang jaringan menjadi tumor. Seiring dengan itu, terjadi pula pertumbuhan pembuluh darah baru (angiogenesis) menyebar ke arah berkembangnya tumor. Angiogenesis ini diperlukan oleh sel tumor sebagai saluran penyedia nutrien, oksigen dan sirkulasi kotoran agar dapat terus tumbuh dan menyebar.

 Mekanisme Kerja Kurkumin



Mekanisme kerja kurkumin sesungguhnya masih belum bisa dijelaskan tapi rupanya dia dapat terikat dengan enzim aminopeptidase N, (APN) dan menghambat aktivitas enzimatiknya. APN adalah suatu enzim yang terdapat pada jaringan membran di dalam tubuh (dikenal sebagai zinc-dependent metalloproteinase) dan bertanggung jawab terhadap angiogenesis dan pertumbuhan tumor. APN tersebut yang berfungsi membongkar protein pada permukaan sel jaringan tubuh sehingga sel kanker dapat mengambil alih kedudukan sel jaringan tadi dan tumbuh tak terkendali. Dugaan sementara, kemungkinan besar ikatan tak jenuh (ikatan rangkap), alfa dan beta di sekitar gugus keton pada kurkumin membentuk ikatan kovalen dengan dua nukleofil asam amino yang terdapat pada situs aktif APN dan mampu menghambat (inhibit) aktivitasnya secara tak-dapat balik (irreversible).
Sekarang ini bahkan senyawa kurkumin telah masuk fase pertama uji coba klinis untuk menahan kanker usus besar. Walaupun hasil penelitian ini juga menginpirasi kalangan ilmuwan untuk meniru atau memodifikasi sruktur kurkumin, namun kelebihan senyawa kurkumin hasil isolasi dari kunyit adalah sifatnya yang alami dan kemungkinan hanya sedikit memberikan efek samping terhadap penderita kanker.

Prospek di Indonesia
Melihat hasil yang menggembirakan dari hasil penelitian di atas tentunya kita tidak boleh tinggal diam. Apalagi Indonesia memiliki variasi tumbuhan kunyit lebih banyak dan merupakan salah satu penghasil kunyit terbesar di dunia (produksi kurang lebih 12 ton/ha). Jika sekarang negara-negara penguasa iptek tengah gencar mempatenkan banyak plasma nutfah yang berasal dari negara-negara tropik semacam Indonesia, maka kini saatnya kita melakukan tindakan pencegahan. Tentunya dukungan dari pemerintah dan gairah penelitian khususnya tentang bahan alam sangat besar peranannya dalam hal ini.

Deskripsi Singkat
Nama Ilmiah Kunyit : Curcuma domestica
Nama Lain Kunyit (Daerah) : Hunik (Batak), Kunyir (Lampung), Temu Kuning, Kunir (Jawa), Koneng (Sunda), Konyet, Temu Koneng (Madura), Kunidi (Sulawesi Utara), Kuminu (Ambon), Rame (Irian).
Nama Asing Kunyit : Yin Cin, Chiang Huang (China), Indian Safron, Turmeric (Inggris), Curcuma, Safran des Indes (Perancis), Kurkuma (Italia), Acafrao da India (Portugis).

Ciri-Ciri Tanaman Kunyit :
Tinggi Tanaman Kunyit : 40-100 cm
Batang Kunyit : Merupakan batang semu, tersusun dari pelepah daun dan agak lunak.
Daun Kunyit : Berbentuk bulat telur memanjang.
Bunga Kunyit : Muncul dari pucuk batang semu, panjang sekitar 10-15 cm, berwarna putih.
Rimpang Kunyit : Kulit luar berwarna jingga kecoklatan dan daging buah merah jingga kekuningan, tumbuh bercabang.
Asal Kunyit : India
Tempat Tumbuh Kunyit : Tumbuh secara liar dihutan atau bekas kebun, ketinggian tempat yang diinginkan ialah 90-2000 m dpl.

Pengembangbiakan Kunyit :
Tanaman kunyit dapat diperbanyak dengan menanam rimpang atau sebagian anakannya. Jika hendak menanam rimpang pilihlah yang sudah cukup tua dan sudah memiliki beberapa mata tunas.

Kandungan Kunyit :
Minyak atsiri, phellandrene, sabinene, cineol, borneol, zingiberene, curcumene, turmeron, camphene, camphor, sesquiterpene, caprilic acid, methoxinnamic acid, tholymethy carbinol, dan zat warna yang mengandung alkaloid curcumin.

Khasiat Kunyit :
1. Mengobati Disentri
Rimpang kunyit sebanyak 1-2 buah direbus dengan 2 gelas air bersama gambir dan kapur sirih secukupnya. Perebusan dilakukan hingga tinggal 1 gelas, lalu disaring dan airnya diminum.
2. Mengobati Haid Yang Tidak Lancar
Dua buah rimpang kunyit, 1/2 sendok ketumbar, 1/2 sendok biji pala, dan 1/2 genggam daun sri gading ditumbuk hingga halus. Tambahkan air 1 liter dan rebuslah hingga mendidih, airnya lalu disaring dan diminum segelas sehari. 
3. Mengobati Amandel
Ambillah 1-2 rimpang kunyit, 1 butir jeruk nipis, dan 2 sendok madu. Rimpang kunyit diparut, jeruk diperas dan diambil airnya. Campurkan bahan tersebut dengan madu dan 1/2 gelas air hangat. Aduk dan saringlah sebelum diminum secara rutin 2X sehari.
4. Menghilangkan Ketombe
Tumbuk rimpang kunyit yang agak besar, setelah keluar airnya, gosokkan atau pijat sarinya agar mengenai kulit kepala. Biarkan sari kunyit ini mengendap dikulit kepala semalam atau paling tidak beberapa jam. Setelah itu, cuci rrambut hingga bersih.
5. Mengobati Bengkak Digigit Serangga atau Terkena Ulat Bulu
Parutlah 2-3 rimpang kunyit, tambahkan 1/4 sendok makan kapur sirih dan dicampur merata. Oleskan atau tempelkan bahan tersebut pada bagian yang terkena.
Sumber :
Arif Fauzi, 2009, Aneka Tanaman Obat dan Khasiatnya, Media Pressindo, Yogyakarta
















Mondokaki/ Kacapiring (Ervatamia divaricata (L.) Burk.)

Klasifikasi :
Regnum : Plantae
   Divisio : Spermatophyta
      Sub Divisio : Angiospermae
         Kelas : Dicotyledoneae
            Sub Kelas : Sympetalae
               Bangsa : Contortae (Apocynales)
                  Famili : Apocynaceae
                     Genus : Ervatamia
                        Spesies : Ervatamia divaricata (L.) burk.

Sinonim : - Ervatamia ecoronaria, Stapf.
                   - Tabernaemontana coronaria, Willd.
                       -  Tabernaemontana divaricata, R.Br.


 Gambar : Tanaman Mondokaki


Gambar : Sistem Perakaran


Gambar : Bunga Mondokaki


Uraian :
Mondokaki biasa ditanam sebagai tanaman hias di pekarangan dan di taman-taman. Asalnya dari India, tersebar di kawasan Asia Tenggara serta kawasan tropik lainnya, dan dapat ditemukan dari dataran rendah sampai 400 m dpl. Perdu tegak yang banyak bercabang, tinggi 0,5-3 m, batang bulat berkayu, mengandung getah seperti susu. Daun tunggal, tebal seperti kulit, letak berhadapan, 9 bertangkai pendek. Helaian daun bentuknya bulat telur memanjang atau jorong, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, permukaan alas licin mengkilap, tulang daun menyirip, panjang 6-15 cm, lebar 2-4 cm, warnanya hijau. Tangkai bunga keluar dari ketiak daun, 1 atau sepasang, pendek dengan beberapa bunga. Bunga biasanya double, warnanya putih dengan bagian tengah berwarna kuning, diameter 5 cm, wangi. Buahnya buah kotak, bulat panjang, berbulu. Biji berdaging, berselaput, warnanya merah. Tanaman ini mempunyai akar tunggang, bentuknya silindrik, diameter 1-5 cm, warnanya kuning, permukaan luar bergabus tipis dan tidak mudah terkelupas. Perbanyakan dengan stek atau cangkok.

Nama Lokal :
Mondokaki, bunga Wari (Jawa), bunga Nyingin (Nusatenggara), kembang Mantega, kembang Susu (sunda), bunga Manila, bunga Susong, bunga Kacapiring (Jawa).

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Bisul, Batuk berdahak, Radang Payudara, Digigit anjing gila; Hipertensi, Radang mata,Tulang patah, sakit gigi, Cacing keremi.; Diare, Gigitan binatang berbisa, Tenggorok bengkak, Terkilir.

Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIPAKAI: Akar, daun, bunga dan kulit batang.

KEGUNAAN:
Daun:
- Bisul.
- Batuk berdahak.
- Radang kelenjar payudara.
- Digigit anjing gila.
- Tekanan darah tinggi (hipertensi)
- Terkilir.

Getah daun:
- Radang mata, kekerdhan kornea.
- Mencegah timbulnya radang pada luka.

Akar:
- Tenggorok bengkak dan sakit, batuk.
- Tulang patah (fraktur), sakit gigi.
- Cacing keremi.
- Diare.
- Gigitan binatang berbisa seperti kalajengking.

PEMAKAIAN:
Untuk minum: 15-25 g, direbus
Pemakaian luar: Daun secukupnya dilumatkan, dipakai untuk menurap radang kulit, radang payudara, luka, dan bisul.

CARA PEMAKAIAN:
1. Diare:
10-15 g akar,dicuci lalu dipotong tipis-tipis, direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum sedikit-sedikit.

2. Sakit gigi:
    Akar secukupnya dicuci bersih lalu dikunyah dengan gigi yang sakit.

3. Sakit mata, radang kulit dan luka:
Daun secukupnya dicuci bersih bilas dengan air matang Ialu ditumbuk halus. Air perasannya dapat menyejukkan bila diteteskan pada mata yang sakit atau dioleskan pada radang kulit dan luka.

4. Cacing keremi:
4 jari akar mondokaki dicuci dan dipotong-potong seperlunya, rebus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, dibagi untuk 2 kali minum, habis dalam sehari.

5. Trachoma (radang mata kronis):
3/4 jari akar mondokaki, 1/3 genggam daun saga, daun sena dan daun tempuh wiyang masing-masing 1/4 genggam, 1/2 jari kayu secang, 3/4 jari kulit mesoyi, 3/4 jari kulit kayu seriawan, dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 1/2 gelas. Setelah dingin disaring, airnya untuk merambang mata yang sakit. Lakukan 3 kali sehari.

6. Batuk:
15 lembar daun dicuci lalu direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 gelas. Setelah dingin disaring, tambahkan air gula seperlunya. Bagi untuk 3 kali minum, habis dalam sehari.

7. Radang payudara:
20 lembar daun dicuci lalu ditumbuk halus, remas dengan 2 sendok makan air garam. Ramuan ini dipakai untuk menurap payudara yang sakit, lalu dibebat. Lakukan 2 kali sehari.

8. Radang kulit bernanah:
Bunga segar secukupnya dicuci bersih lalu ditumbuk halus. Tambahkan sedikit minyak kelapa, aduk sampai merata. Ramuan ini dipakai untuk menurap kulit yang meradang. 

Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Asam, sejuk. Membersihkan panas dan racun (toksin), menghilangkan sakit (analgetik), menurunkan tekanan darah, peluruh dahak, obat cacing (anthelmintik). KANDUNGAN KIMIA: Kulit batang dan akar: Tabernaemontanin, koronarin, koronandin; dregamin, vobasin, korin,, kortin, lupeol, tanin.

Jarak Bali/ Jarak Hias (Jatropha podagrica Hook.)

Klasifikasi :

Regnum Plantae
    Divisio : Spermatophyta
        Sub Divisio : Angiospermae
             Kelas : Dicotyledoneae
                  Sub Kelas : Apetalae
                       Bangsa : Euphorbiales (Tricoccae)
                           Famili : Euphorbiaceae
                               Genus : Jatropha
                                    Spesies : Jatropha podagrica Hook.

Gambar : Tanaman Jarak Hias

Gambar : Bunga Jarak Hias


Uraian :

Salah satu tanaman hias yang sangat efektif mengundang kupu-kupu ke halaman rumah kita adalah bunga Jarak Hias (Jatropha podagrica) atau yang sering juga disebut sebagai bunga Jarak Bali. Berbagai jenis kupu-kupu yang sering hadir antara lain dari jenis Great Mormon, Kupu-kupu jeruk, Hypolimnas dan sebagainya.
Jarak Hias memiliki tampilan yang sangat menarik. Batangnya yang bergetah dan beracun, menggelembung pada bagian pangkalnya sehingga membuat tampilan tanaman hias ini terlihat kuntet. Karena pendek dan lucu, jarak hias juga banyak ditanam di dalam pot porselen dan dimanfaatkan sebagai penghias meja.  Daunnya sendiri berjari tiga  dan menyerupai trisula hijau segar. Jarak pagar  berbunga dengan sangat rajin. Bunganya yang kecil-kecil biasanya bergerombol mirip bunga karang berwarna merah jingga cerah.  Oleh karenanya sangat mudah mengundang kupu-kupu datang.
Buah Jarak Hias yang muncul di sela-sela bunganya juga terlihat cukup menarik. Dan biji ini jika sudah tua dan kering bisa kita manfaatkan untuk mengembang-biakkannya kembali. Secara umum tanaman ini mudah dirawat, sepanjang mendapatkan sinar matahari yang cukup.
Tanaman ini dapat ditemukan sebagai tanaman hias, yang ditanam di pekarangan atau tempat rekreasi. Asalnya, dari Amerika tropis. Perdu tegak, tinggi 0,5- 1,5 m, bergetah warna putih, batang tunggal atau sedikit bercabang, dengan pangkal batang yang membesar dan melembung seperti umbi. Daun bertangkai yang panjangnya 20-30 cm, helai daun bangun perisai, bentuknya bulat telur melebar dengan ukuran penampang 20-40 cm, bercangap 3 atau 5, taju runcing atau membulat. Bunga dalam malai rata yang bertangkai panjang, dengan bunga betina dan bunga jantan dalam satu tangkai, warnanya merah oranye. Buah bentuk elips melebar, berkendaga tiga, panjang 1,5 cm. Biji lonjong atau bulat panjang.