Selasa, 20 Desember 2011

Rambusa

Klasifikasi :
Regnum : Plantae     
Divisio : Spermatophyta     
Sub Divisi : Angiospermae              
Kelas : Dialypetalae                    
Sub Kelas: Dialypetalae
Ordo: Violales
Famili :  Passiflorae/ Passifloraceae
Genus : Passiflora
Spesies : Passiflora foetida L.

 Gambar : Bunga Rambusa

Gambar : Sulur Batang 

 
 
 Gambar : Buah Muda

 Gambar : Buah Masak

Uraian :
Herba pemanjat yang berbau kurang enak, 1,5–5 m panjangnya. Batang berambut panjang jarang. Daun tunggal, bertangkai 1-3 cm, berambut panjang. Helaian daun bundar telur, berbagi tiga, bertepi rata atau bergigi tidak dalam, dengan ujung-ujung meruncing, pangkal daun bentuk jantung, 3,5-13 × 4,5-14 cm. Bunga dengan kelopak tambahan berupa daun pembalut 3 helai, berbagi menyirip rangkap dengan taju serupa benang teranyam, 1-3 cm. Tabung kelopak bentuk lonceng lebar. Daun mahkota dengan mahkota tambahan, memanjang 1,5-2,5 cm, putih cerah sering dengan warna ungu di tengahnya. Tangkai sari pada pangkalnya berlekatan, juga dengan putiknya. Tangkai putik 3 berbentuk gada. Buah buni berbiji banyak terbungkus oleh daun pembalut, bulat lonjong, 1,5-2 cm, kuning jingga apabila masak.

Ekologi Dan Kegunaan :

Diduga berasal dari Amerika Selatan, rambusa kini hidup meliar di banyak tempat. Tumbuhan ini biasa didapati bercampur dengan herba dan semak lainnya di kebun, tegalan, sawah yang mengering, di pasir pantai, tepi jalan, tepi hutan dan bagian-bagian hutan yang terbuka disinari terik matahari. Pada masa lalu rambusa ditanam untuk buahnya, yang manis dan banyak sari buahnya jika masak. Anak-anak menyukainya. Hanya saja, buah yang muda beracun. Rambusa juga ditanam sebagai tanaman pagar dan tanaman penutup tanah, untuk melindungi tanah dari erosi yang berlebihan. Pucuknya yang muda kadang-kadang dimanfaatkan sebagai sayuran.

Kerabat Dekat :
Granadila Merah, Markisah, Prabu Kenyo, Markisah Besar, Konyal

Rujukan :

  • Steenis, CGGJ van. 1981. Flora, untuk sekolah di Indonesia. Pradnya Paramita, Jakarta.
  • Verheij, E.W.M. dan R.E. Coronel (eds.). 1997. Sumber Daya Nabati Asia Tenggara 2: Buah-buahan yang dapat dimakan. PROSEA – Gramedia. Jakarta. ISBN 979-511-672-2.

Buah Nona (Annona reticulata L.)

Klasifikasi :
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Sub Kelas : Dialypetalae
Bangsa : Polycarpiceae/ Ranales/ Ranunculales
Famili : Anonaceae
Genus : Annona
Spesies : Annona reticulata L.
Uraian :

Pohon atau perdu, tinggi 3-7 m, semua bagian jika diremas berbau kuat. Daun memanjang sampai bentuk Ianset, 9-30 kali 3,5-7 cm, cukup lemas, tepi rata. Bunga dalam karangan yang pendek, berbunga 2-10. Daun kelopak waktu kuncup tersusun secara katup, segitiga kecil, pada pangkalnya bersatu. Daun mahkota terluar berdaging sangat tebal, 2-3 cm panjangnya, dari dalam putih kekuningan, dengan pangkal berongga akhirnya ungu. Daun mahkota yang dalam sangat kecil. Dasar bunga meninggi. Benang sari banyak, putih. Penghubung ruang sari di atas ruang sari melebar, dan menutup ruangnya. Bakal buah banyak. Kepala putik boleh dikatakan duduk. Buah majemuk lebih kurang bentuk bola, garis tengah 5-12 cm; anak buah khususnya dengan ujung datar, juga pada waktu masak masih berhubungan. Biji coklat hitam. Daging buah putih kotor. Pohon buah dari Hindia Barat. Bagian yang Digunakan Biji, buah muda, dan daun. 
Nama Lokal :
NAMA DAERAH: Buwah nona, Buah nona kapri, Jambu nona. Serba rabsa (Aceh); Buwah unah (Lampung); Manowa, Nona (Sunda); Kanowa, Kemulwa, Kluwa (Jawa); Buwah nyonya (Ambon). NAMA ASING: NAMA SIMPLISIA Annonae reticulatae Semen; Biji Buah Nona. Annonae reticulatae Folium; Daun Buah Nona
Penyakit Yang Dapat Diobati :
SIFAT KHAS Kelat, menetralkan, dan beracun. KHASIAT Biji: Insektisida. Daun: Anti inflamasi dan antelmintik.

Jarak Ulung ( Jatropha gossypifolia L .)


Uraian:
Tanaman ini umumnya tumbuh liar di tepi jalan, lapangan rumput atau di semak, pada tempat-tempat terbuka yang terkena sinar matahari di dataran rendah. Asalnya, dari Amerika Selatan. Perdu tahunan, tumbuh tegak, tinggi 1-2 m, dengan rambut kelenjar yang kebanyakan berbentuk bintang yang bercabang, getahnya bersabun. Batang berkayu, bulat, warnanya cokelat, banyak bercabang. Daun tunggal, bertangkai panjang, helaian daun bulat telur sungsang sampai bulat, berbagi 3-5, taju runcing, panjang 7-22 cm, lebar 6-20 cm, daun muda berwarna keunguan, daun tua warnanya ungu kecokelatan. Bunga majemuk dalam maiai rata bertangkai, berbentuk corong, kecil, warnanya keunguan, keluar dari ujung batang. Dalam satu pohon terdapat bunga jantan dan bunga betina. Buah berkendaga tiga, bulat telur, sedikit berlekuk tiga dengan 6 alur memanjang, warnanya hijau, bila masak menjadi hitam. Bijinya bulat, coklat kehitaman. Bijinya mengandung minyak. Bila diperas, minyak tersebut dapat digunakan untuk lampu.
Nama Lokal : 
Jarak kosta merah, jarak landi, jarak cina (Jawa), ; Kaleke bacu, kaleke jharak, kaleke jharat (Madura).; Jarak ulung (Lampung)