Tampilkan postingan dengan label Famili Poaceae. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Famili Poaceae. Tampilkan semua postingan

Jumat, 01 Juni 2012

Imperata cylindrica (L.) Beauv.

Klasifikasi:

Regnum : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Sub Divisio : Angiospermae

Kelas : Monocotyledoneae

Bangsa : Poales

Famili : Poaceae

Genus : Imperata

Spesies : Imperata cylindrica (L.) Beauv.

Nama umum:
Indonesia:
Ilalang, alang-alang (Jawa), eurih (Sunda), ambengan (Bali)
Inggris:
cogon grass, satintail, blady grass
Pilipina:
Kogon
Cina:
Bai mao gen
Jepang:
chigaya

Sumber :
http://www.plantamor.com/

Deskripsi

Terna rumput, berumur panjang (perenial), tumbuh berumpun, tinggi 30 - 180 cm. Akar rimpang, menjalar, berbuku-buku, keras dan liat, berwarna putih. Batang berbentuk silindris, diameter 2 - 3 mm, beruas-ruas. Daun warna hijau, bentuk pita (ligulatus), panjang 12 - 80 cm, lebar 2 - 5 cm, helaian daun tipis tegar, ujung meruncing (acuminatus), tepi rata, pertulangan sejajar (parallel), permukaan atas halus, permukaan bawah kasap (scaber). Bunga majemuk, bentuk bulir (spica), bertangkai panjang, setiap bulir berekor puluhan helai rambut putih sepanjang 8 - 14 mm, mudah diterbangkan angin. Buah bentuk biji jorong, panjang +/- 1 mm, berwarna cokelat tua. Perbanyaan vegetatif (akar rimpang).

Saccharum edule Hassk


Klasifikasi:
Regnum : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Sub Divisio : Angiospermae

Kelas : Monocotyledoneae

Bangsa : Poales

Famili : Poaceae

Genus : Saccharum

Spesies : Saccharum edule Hassk

Kerabat Dekat:
Tebu, Kaso
Sumber :
http://www.plantamor.com/




Andropogon citratus DC.

Klasifikasi :
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Kelas : Angiospermae
Sub Kelas : Monocotyledoneae
Bangsa : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Andropogon
Spesies : Andropogon citratus DC.

 
Kerabat Dekat :
Rumput Jarum, Akar Wangi, Sere

Gigantochloa wrayi Gamble (Bambu Dabo)


Klasifikasi:
Regnum : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Sub Divisio : Angiospermae

Kelas : Monocotyledoneae

Bangsa : Poales

Famili : Poaceae

Genus : Gigantochloa

Spesies : Gigantochloa wrayi Gamble

Sumber :
http://www.plantamor.com/

Kerabat Dekat:
Bambu Apus, Bambu Ater, Bambu Sorik, Bambu Lengka, Bambu Gombong, Bambu Apo, Bambu Hitam, Bambu Abe, Bambu Peting, Bambu Manggong, Bambu Regen, Bambu Gombong, Bambu Tiying, Bambu Mayan, Bambu Kapal.

Sabtu, 24 Desember 2011

Cantel /Sorghum bicolor (L.) Moench

Klasifikasi :
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Bangsa : Poales
Famili : Poaceae/ Gramineae
Genus : Sorghum
Spesies : Sorghum bicolor (L.) Moench

 Nama umum
Indonesia:
Cantel, canthel, sorghum, hermada
Inggris:
Sorghum, sorgo
Thailand:
Khao fang
Cina:
Gao liang
Jepang:
Morokoshi








URAIAN

Sorgum (Sorghum bicolor L.) adalah tanaman serealia yang potensial untuk dibudidayakan dan dikembangkan, khususnya pada daerah-daerah marginal dan kering di Indonesia. Keunggulan sorgum terletak pada daya adaptasi agroekologi yang luas, tahan terhadap kekeringan, produksi tinggi, perlu input lebih sedikit serta lebih tahan terhadap hama dan penyakit dibading tanaman pangan lain. Selain itu, tanaman sorgum memiliki kandungan nutrisi yang tinggi, sehingga sangat baik digunakan sebagai sumber bahan pangan maupun pakan ternak alternatif. Tanaman sorgum telah lama dan banyak dikenal oleh petani Indonesia khususnya di daerah Jawa, NTB dan NTT. Di Jawa sorgum dikenal dengan nama Cantel, dan biasanya petani menanamnya secara tumpang sari dengan tanaman pangan lainnya. Produksi sorgum Indonesia masih sangat rendah, bahkan secara umum produk sorgum belum tersedia di pasar-pasar.

KEGUNAAN TANAMAN SORGHUM
Di banyak negara biji sorgum digunakan sebagai bahan pangan, pakan ternak dan bahan baku industri. Sebagai bahan pangan dunia, sorgum berada pada urutan ke-5 setelah gandum, padi, jagung dan barley (ICRISAT/FAO, 1996). Di negara maju biji sorgum digunakan sebagai pakan ternak unggas sedang batang dan daunnya untuk ternak ruminansia. Biji sorgum juga merupakan bahan baku industri seperti industri etanol, bir, wine, sirup, lem, cat dan modifikasi pati (modified starch). Terkait dengan energi, di beberapa negara seperti Amerika, India dan Cina, sorgum telah digunakan sebagai bahan baku pembuatan bahan bakar etanol (bioetanol). Secara tradisional, bioetanol telah lebih lama diproduksi dari molases hasil limbah pengolahan gula tebu (sugarcane). Walaupun harga molases tebu relatif lebih murah, namun bioetanol sorgum dapat berkompetisi mengingat beberapa kelebihan tanaman sorgum dibanding tebu antara lain sebagai berikut:
  • Tanaman sorgum memiliki produksi biji dan biomass yang jauh lebih tinggi dibanding tanaman tebu.
  • Adaptasi tanaman sorgum jauh lebih luas dibanding tebu sehingga sorgum dapat ditanam di hampir semua jenis lahan, baik lahan subur maupun lahan marjinal.
  • Tanaman sorgum memilki sifat lebih tahan terhadap kekeringan, salinitas tinggi dan genangan air (water lodging).
  • Sorghum memerlukan pupuk relatif lebih sedikit dan pemeliharaannya lebih mudah daripada tanaman tebu.
  • Laju pertumbuhan tanaman sorgum jauh lebih cepat daripada tebu.
  • Menanam sorgum lebih mudah, kebutuhan benih hanya 4,5–5 kg/ha dibanding tebu yang memerlukan 4500–6000 stek batang.
  • Umur panen sorgum lebih cepat yaitu hanya 3,5 bulan, dibanding tebu yang dipanen pada umur 7 bulan.
  • Sorgum dapat diratun sehingga untuk sekali tanam dapat dipanen beberapa kali.
Untuk sekali siklus panen, produksi bioetanol sorgum di Amerika Serikat mencapai 10.000 liter/ha/tahun, di India 3.000 – 4.000 liter/ha/tahun, dan di Cina mencapai 7000 liter/ha/tahun. Di Cina sorgum banyak dibudidayakan dan dikembangkan dalam kaitan pemingkatan produktivitas lahan-lahan marjinal yang sering terkena wabah kekeringan dan salinitas tinggi. Di India bioetanol sorgum digunakan sebagai bahan bakar untuk lampu penerangan (pressurized ethanol lantern) disebut “Noorie” yang menghasilkan 1.250-1.300 lumens (setara bola lampu 100 W), kompor pemasak (pressurized ethanol stove) yang menghasilkan kapasitas panas 3 kW. Selain itu, pemerintah India telah mengeluarkan kebijakan mencampur bioetanol sorgum dengan bensin untuk bahan bakar kendaraan bermotor.

NUTRISI SORGHUM
Sebagai bahan pangan dan pakan ternak alternatif sorgum memiliki kandungan nutrisi yang baik, bahkan kandungan proteinnya lebih tinggi daripada beras. Kandungan nutrisi sorgum dibanding sumber pangan/pakan lain disajikan dalam Tabel berikut:
Unsur Nutrisi
Kandungan/100 g
Beras
Jagung
Singkong
Sorgum
Kedele
Kalori (cal)
360
361
146
332
286
Protein (g)
6.8
8.7
1.2
11.0
30.2
Lemak (g)
0.7
4.5
0.3
3.3
15.6
Karbohidrt (g)
78.9
72.4
34.7
73.0
30.1
Kalsium (mg)
6.0
9.0
33.0
28.0
196.0
Besi (mg)
0.8
4.6
0.7
4.4
6.9
Posfor (mg)
140
380
40
287
506
Vit. B1 (mg)
0.12
0.27
0.06
0.38
0.93
Sumber: Direktorat Gizi, Departemen Kesehatan RI (1992).

REFERENSI :

Gembong Tjitrosoepomo.1989.Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta).Gadjah Mada University    Press.Yogyakarta
http://www.batan.go.id/patir/_berita/pert/sorgum/sorgum.html
http://www.id.wikipedia.org/wiki/sorghum
Van Steenis, C.G.G.J, 1975, Flora untuk Sekolah di Indonesia, PT Pradnya Paramita, Jakarta.