Selasa, 05 Maret 2013

Herbarium



Herbarium  berasal  dari  kata  “hortus  dan  botanicus”,  artinya  kebun  botani  yang dikeringkan.  Secara  sederhana  yang  dimaksud  herbarium  adalah  koleksi  spesimen  yang  telah diker ingkan,  biasanya  disusun  berdasarkan  sistim  klasifikasi.  Fungsi  herbarium  secara  umum antara lain:
1. Sebagai pusat referensi; merupakan sumber utama untuk identifikasi tumbuhan bagi para ahli taksonomi,  ekologi,  petugas  yang  menangani  jenis  tumbuhan  langka,  pecinta  alam,  para petugas yang bergerak dalam konservasi alam.
2. Sebagai lembaga dokumentasi  merupakan koleksi yang mempunyai nilai sejarah, seperti tipe dari taksa baru, contoh penemuan baru, tumbuhan  yang mempunyai  nilai  ekonomi dan  lain-lain.
3. Sebagai  pusat  penyimpanan  data     ahli  kimia  memanfaatkannya  untuk  mempelajari alkaloid,  ahli  farmasi  menggunakan  untuk  mencari  bahan  ramuan  untuk  obat  kanker,  dan sebagainya.


Cara Mengoleksi Tumbuhan

Persiapan  koleksi  yang  baik  di  lapangan  merupakan  aspek  penting  dalam  praktek pembuatan    herbarium.  Spesimen  herbarium  yang  baik  harus  memberikan  informasi  terbaik mengenai  tumbuhan  tersebut  kepada  para peneliti.  Dengan  kata  lain,  suatu  koleksi  tumbuhan harus mempunyai seluruh bagian tumbuhan dan harus ada keterangan yang memberikan seluruh infor masi yang tidak nampak pada spesimen herbarium. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengkoleksi tumbuhan antara lain:
a.   Perlengkapan
Beberapa perlengkapan yang diperlukan untuk mengkoleksi tumbuhan di lapangan antara lain:  gunting  tanaman,  buku  catatan,  label,  pensil,  lensa  tangan,  koran  bekas, penekan/penghimpit,  tali  pengikat,  vasculum,  kantong  plastik,  alkohol,  kantong  kertas  (untuk cryptogamae, buah dan biji), peta, kamera dan sebagainya.

         b.     Apa yang dikoleksi ?
1. Tumbuhan kecil harus dikoleksi seluruh organnya
2. Tumbuhan  besar  atau  pohon,  dikoleksi  sebagian  cabangnya  dengan  panjang  30-40 cm yang  mempunyai  organ  lengkap:  daun  (minimal  punya  3  daun  untuk  melihat phylotaksis) ,  bunga  dan  buah,  diambil  dari  satu  tumbuhan.  Untuk  pohon  yang  sangat tinggi,  pengambilan  organ  generatifnya  bisa  dilakukan  dengan  galah,  ketapel  atau menggunakan hewan, misalnya beruk.
3.Untuk pohon atau perdu kadang- kadang penting untuk     mengkoleksi kuncup (daun baru) karena  kadang-kadang  stipulanya  mudah  gugur  dan  bractea  sering  ditemukan  hanya pada bagian-bagian yang muda.
4.Tumbuhan herba dikoleksi seluruh organnya kecuali untuk herba besar  seperti Araceae.
5.Koleksi  tumbuhan  hidup;  dianjurkan  untuk  ditanam  di  kebun  botani  dan  rumah  kaca.
Contoh:
-  Epifit, anggr ek   akarnya dibungkus dengan lumut, akar-akar paku, serat kelapa
-  Biji-biji tumbuhan air disimpan dalam air
-  Biji-biji kapsul ker ing jangan diambil dari kapsulnya.
c. Catatan lapangan
Catatan lapangan segera dibuat setelah mengkoleksi tumbuhan, berisi keterangan-keterangan tentang  ciri-ciri  tumbuhan  tersebut  yang  tidak  terlihat  setelah  spesimen  kering.  Beberapa keterangan yang harus dicantumkan antara lain: lokasi, habitat, habit, warna (bunga, buah), bau eksudat, pollinator  (kalau ada), pemanfaatan secara lokal, nama daerah dan sebagainya.
d. Pengeringan spesimen
Setelah  dilabel  (etiket  gantung)  koleksi  dimasukkan  ke  dalam  lipatan  kertas  koran dimasukkan  ke kantong  plastik    disiram dengan alkohol  70  %  hingga  basah   dikeringkan. Pengeringan dapat dilakukan  dengan beberapa cara  yaitu:  panas  matahar i, menggunakan kayu bakar, arang dan dengan listrik.
e. Proses pengeringan:
-  5-10 spesimen diapit dengan penekan atau sasak ukuran 45 x 35 cm. Untuk specimen  yang banyak,  bisa digunakan  karton atau  aluminium berombak/beralur untuk mengapit spesimen sehingga tidak perlu mengganti-ganti kertas Koran, diletakkan vertikal.
-  Buah-buah besar dipisah, dimasukkan ke dalam kantong, ber i label dan keringkan terpisah.
- Tumbuhan  yang  sangat  lunak  dimasukkan  ke  dalam  air  mendidih  beberapa  menit  untuk membunuh jaringan dan mempercepat pengeringan.
- Dibalik-balik  secar a  teratur,  kertas  diganti  beberapa  kali  terutama  hari  pertama,  kalau specimen sudah kaku lebih ditekan lagi.
-  1,5-2 hari spesimen akan kering.



Pembuatan herbarium
 
1. Mounting
Spesimen yang sudah kering dijahit atau dilem di atas kertas karton.
- Gunakan kertas yang kuat atau tidak cepat rusak dan kaku, ukuran 29 x 43 cm.
- Untuk  tumbuhan  Palmae  atau  tumbuhan  lain  yang  organnya  besar,  1  spesimen dimounting pada beberapa lembar kertas.

2. Labeling
-Label  yang berisi keterangan-keterangan  tentang tumbuhan tersebut diletakkan di  sudut kiri bawah atau sudut kanan bawah.
-Spesimen dipisahkan sesuai dengan kelompoknya kemudian diidentifikasi.
-Dianjurkan membuat lembar label kosong untuk kemungkinan perubahan nama.
3. Pengasapan dan per acunan (Fumigasi)
-Sebelum  memasukkan  spesimen  ke  her barium  terlebih  dahulu  harus  diasap  dengan carbon  bisulfida  dalam  ruangan  tertentu.  Metode  lain  dapat  dilakukan  dengan menambahkan  kristal  paradiklorobenzen.  Umumnya  herbarium-herbarium  melakukan fumigasi dengan interval 1, 2, 3 tahun. Umumnya spesimen disusun ke dalam kotak atau lemari khusus berdasarkan alphabet.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar