Menurut Bagod Sudjadi dan Siti Laila (30 : 2005), jaringan epidermis
merupakan lapisan sel yang paling luar pada daun, akar, buah, biji, dan
batang. Kata epidermis berasal dari bahasa Yunani (epi = di atas / menutupi; derma
= kulit). Jaringan epidermis biasanya terdiri atas deretan sel tunggal
yang menutupi dan melindungi semua bagian tumbuhan yang masih muda.
Secara umum, fungsi utama jaringan epidermis adalah sebagai pelindung.
Namun, sel-sel epidermis sering kali memiliki cirri dan fungsi khusus
yang berkaitan dengan fungsi utama organ yang ditutupi. Jaringan
epidermis dapat juga berkembang dan mengalami modifikasi menjadi sel
rambut akar, sel penutup pada stomata, dan spina. Epidermis, seperti
halnya kulit pada tubuh kita, yang merupakan komponen perlindungan
pertama untuk melawan kerusakan fisik dan organisme-organisme patogenik.
Yang dimaksud dengan derivat adalah perubahan struktur epidermis
dimana fungsinya juga ikut berubah. Beberapa macam derivat jaringan tumbuhan
antara lain:
1. Stomata
Stomata adalah celah/mulut kecil pada daun tumbuhan. Stomata pada
umumnya ada pada permukaan bagian bawah daun,tetapi untuk beberapa tumbuhan
air seperti terarai, stomatanya ada pada permikaan atas untuk membantu proses
pertukaran gas.
Fungsinya: pertukaran gas dan jalan penguapan 2. Trikoma
Trikoma adalah alat tambahan pada epidermis yang
berupa tonjolan/rambut. Dijumpai pada seluruh organ : daun,
batang, bunga, buah, akar; terutama terdapat pada daun,disebut
rambut daun.
Fungsinya:
~ Pada akar : untuk memperluas bidang penyerapan air dan unsur-unsur hara ~Pada daun : untuk mengurangi besarnya penguapan, mengurangi gangguan hewan/manusia, meneruskan rangsang (trikoma kaya akan plasma) ~Pada bunga : nectaria mengeluarkan madu untuk menarik serangga membantu penyerbukan. ~Pada biji : biji menjadi ringan mudah diterbangkan oleh angin membantu penyebaran ~mencegah gangguan serangga yang akan merusak biji ~menyerap air biji lekas berkecambah dan tumbuh ~Pada batang : untuk mengurangi penguapan dan untuk memanjat (Kaktus,Rotan) 3. Velamen Pada akar tumbuhan epifit, tumbuhan yang menempel pada benda lain / tumbuhan lain, jaringan epidermis akarnya berfungsi untuk menangkap dan menimbun air yang diperolehnya. Modifikasi jaringan epidermis ini disebut velamen. Velamen ditemukan umumnya pada tumbuhan keluarga anggrek. Fungsinya: mengikat oksigen dan menangkap air yang diperolehnya
4.Silika dan
gabus
Terdapat di antara sel-sel epidermis. Yang memanjang yang disebut sel panjang terdapat juga yang dinamakan sel pendek. Sel pendek ini terdiri atas 2
tipe sel, yaitu: sel silika dan sel gabus. Kedua macam
sel ini sering dibentuk dalam pasangan di sepanjang daun. Sel silika
:mengandung badan-badan silika (SiO2) yang berbentuk bulatan,elips,
halter/pelana.ada yang berbentukbulatan,elips,halter/pelana.Dijumpai
juga pada tanaman Cyperaceae,
Equisetinae dan
Ficus dan beberapa Monocotyledoneae lainnya. Sel gabus :dinding selnya disisipi suberin (gabus). Fungsi sel gabus dan sel silika : memperkuat batang, kulit batang menjadi keras dan untuk melindungi
jaringan lain agar tidak
kehilangan banyak air, mengingat sel-sel gabus yang bersifat kedap air.
5. Sel kipas (BULLIFORM CELL)
Keterangan: sel kipas terdapat di epidermis bagian atas. Tipe daun isobilateral.
Dijumpai pada Gramineae dan anggota
Monocotyledoneae yang lain, kecuali Helobie, berupa sel-sel berdinding tipis
dengan vakuola yang besar, ukuran sel lebih besar dbandingkan sel-sel
epidermis. Sel-sel ini
terdapat di seluruh permukaan adaksial daun / berupa deretan sejajar yang
terpisah di antara tulang- tulang daun.
Sel-sel ini
tersusun seperti kipas dan sel tulang daun. Sel-sel
ini tersusun seperti kipas dan sel pusatnya adalah yang
paling tinggi. Sel kipas mengandung banyak air dan tanpa / hampir tidak mengandung kloroplas. Fungsi sel kipas : Berfungsi dalam proses pembukaan
gulungan daun dalam tunas dan untuk mengurangi penguapan yang berlebihan.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar