Klasifikasi:
Regnum: Plantae
Divisio: Spermatophyta
Sub Divisio: Angiospermae
Kelas: Dicotyledoneae
Sub Kelas: Sympetalae
Bangsa: Solanales/Personatae/Tubiflorae
Famili: Solanaceae
Genus: Solanum
Spesies: Solanum
nigrum L.
Deskripsi:
Solanum nigrum atau di
Indonesia terkenal dengan nama Leunca atau Ranti (Jawa). Tanaman ini
berasal dari Eropa dan Asia Barat, kemudian menyebar secara luas melalui
Malaysia. Tumbuhan ini digunakan sebagai obat – obatan sejak lebih dari
2.000 tahun lalu. Namun
dalam masyarakat kita lebih banyak
dikonsumsi sebagai lalapan atau
sayuran.
Morfologi:
Tanaman ini termasuk ke dalan golongan semak, dengan tinggi lebih
kurang 1,5 m. Akar: Berupa akar tunggang, dengan warna putih
kecoklatan. Batang : Mempunyai batang tegak, berbentuk bulat,
lunak, dan berwarna hijau. Daun :Berdaun tunggal,
lonjong, dan tersebar dengan panjang 5 – 7,5 cm ; lebar 2,5 –3,5 cm.
Pangkal dan ujung daun meruncing dengan tepi rata. Pertulangan daun
menyirip. Daun mempunyai tangkai dengan panjang ± 1 cm dan berwarna
hijau. Bunga: berupa bunga majemuk dengan mahkota kecil,
bangun bintang, berwarna putih, benang sari berwarna kehijaunan dengan
jumlah 5 buah. Tangkai bunga berwarna hijau pucat dan berbulu. Buah: berupa buah buni berbentuk bulat, jika masih muda berwarna hijau, dan
berwarna hitam mengkikat jika sudah tua, ukurannya kira-kira
sebesar kacang kapri. Biji: berbentuk bulat pipih, kecil- kecil, dan
berwarna putih.
Kegunaan di Masyarakat:
Diketahui bahwa leunca mengandung bahan sebagai antiseptik, anti inflammasi dan
antidisentri (Heiser 1969; Vogel 1990). Menurut Akhtar dan
Mohammad (1989) bahwa serbuk dari tanaman dapat sebagai ulcerogenik.
Selain itu juga dapat dimanfaatkan sebagai antimalaria (Watt dan
Breyer-Brandwijk,1962). Bijinya dapat digunakan untuk pengobatan
gonorrhea dan disuria (Jain dan Borthakur, 1986). Tandon dan Rao (1974)
melaporkan bahwa buah dan jusnya dapat menyembuhkan penyakit perut dan
demam sedangkan tunasnya dapat digunakan untuk penyakit kulit. Selain
itu, bunga dan daunnya dapat digunakan sebagai penurun panas dan melawan
efek overdosis dari alkohol (Heiser, 1963). Daunnya yang di jus
digunakan sebagai obat cacing, nyeri pada sendi serta sakit telinga
(Grieve, 1931).
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar