Klasifikasi :
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Sub Kelas : Sympetalae
Bangsa : Ebenales
Famili : Ebenaceae
Genus :Diospyros
|
Nama umum
|
||||||||||
|
|
||||||||||
Manfaat
Buah bisbul
umumnya dimakan dalam keadaan segar jika matang. Rasanya agak manis, tetapi
cukup kering. Daging buahnya juga dapat diiris-iris dan dicampur dengan
buah-buahan lain untuk dijadikan rujak. Kayunya licin dan tahan lama, warnanya
hitam dan banyak dimanfaatkan di Filipina untuk pembuatan kerajinan tangan.
Pohon bisbul sering ditanam di pinggir jalan.
Syarat Tumbuh
Tumbuh baik di
daerah yang beriklim muson, dari 0 m sampai 800 m dpl, dan pada hampir segala
tipe tanah. Bisbul sangat tahan terhadap angin topan.
D. blancoi
biasanya diperbanyak dengan benih yang memerlukan waktu 24 hari untuk
berkecambah. Juga dapat diperbanyak secara vegetatif dengan cangkokan,
sambungan mata, atau sambungan pucuk. Cara terakhir ini dipraktekkan secara
komersial di Filipina. Pada sambungan celah digunakan batang bawah bibit yang
berumur 1 tahun. Batang atasnya diperoleh dari cabang dewasa yang tumbuh pada
musim terakhir, yang memiliki kuncup ujung yang tumbuh balk, dipotong sepanjang
10-12 cm. Anakan pohon yang berasal dari sambungan dapat ditanam di lapangan
dengan jarak tanam 810 m, pada awal musim hujan. Pohon yang berasal dari semai
ditanam di sepanjang jalan dengan jarak tanam 10-15 m.
Pemeliharaan
Setelah tanaman
tumbuh dengan balk di lapangan, pohon bisbul hampir tidak memperoleh perawatan
apa pun. Tunas-tunas liar dan cabang-cabang yang bertumpang-tindih seringkali
dipangkas; begitu pula cabang-cabangnya yang menyentuh tanah.
Buah bisbul
dianggap matang jika telah berubah dari coklat kehijau-hijauan menjadi merah
kusam. Setelah dipanen buah bisbul dilap dengan secarik kain untuk
menghilangkan bulu-bulunya agar penampilannya lebih menarik. Dalam 3-4 hari
buah menjadi lunak dan harum baunya.
|
Deskripsi Tanaman
Bisbul
berperawakan pohon, berkelamin dua dan selalu hijau, tingginya 7-15(-32) m,
diameter pangkal batangnya 50(-80) cm, tajuknya berbentuk kerucut. Daunnya
berselang-seling, berbentuk lonjong, berukuran (8-30) cm x (2,5-12) cm,
pinggirannya rata, pangkalnya biasanya membundar, ujungnya melancip, menjangat;
lembaran daun sebelah atas berwarna hijau tua, berkilap, tak berbulu; lembaran
daun sebelah bawah berbulu perak; daun mudanya berwarna hijau pucat sampai
merah jambu, berbulu perak; tangkai daunnya mencapai panjang 1,7 cm.
Bunga-bunga jantannya tersusun dalam payung menggarpu, di ketiak daun, terdiri
atas 3-7 kuntum; tangkai bunganya pendek; daun kelopaknya berbentuk tabung,
bercuping 4 yang~dalam, panjangnya kira-kira 1 cm; daun mahkotanya sedikit
lebih besar daripada daun kelopak, berbentuk tabung dan bercuping 4 juga,
berwarna putih susu; benang sarinya 24-30 utas, menyatu di pangkalnya,
membentuk pasangan-pasangan; bunga betina soliter, berada di ketiak daun,
bertangkai pendek, ukurannya sedikit lebih besar daripada bunga jantan,
memiliki 4-5(-8) staminodia. Buahnya bertipe buah buni yang berbentuk bulat
atau bulat gepeng, berukuran (5-12) cm x (8-10) cm, berbulu beludru, berwarna
coklat kemerahan, di pangkalnya ada topi dari kelopak yang kaku dan tidak
rontok; kulit buahnya tipis, tertutup rapat oleh bulu-bulu pendek yang berwarna
coklat keemasan, mengeluarkan bau keras yaftg mirip bau keju; daging buahnya
berwarna keputih-putihan, keras, agak kering, rasanya manis, sepet, berbau
harum. Bijinya 0-10 butir per buah, berbentuk baji, ukurannya mencapai 4 cm x
2,5 cm x 1,5 cm. Pohon asal benih cenderung tumbuh tegak, kadang-kadang hanya
memiliki satu batang tanpa cabang. Akan tetapi, pohon yang berasal dari
sambungan perawakannya pendek dan mengeluarkan lebih banyak cabang lateral.
Pohon yang berasal dari semai berbuah 6-7 tahun setelah ditanam, sedangkan yang
berasal dari sambungan 3-4 tahun. Pohon bisbul bervariasi terutama dalam bentuk
dan perbuluan daun serta bentuk dan rasa buah. Kandungan Nama daerah bisbul di
Filipina ialah 'mabolo,' berarti buah berbulu, mengacu kepada buahnya yang
berbulu. Buah bisbul memiliki 60-73% dari bagian yang dapat dimakan, yang
setiap 100 g berisi: air 83,0-84,3 g, protein 2,8 g, lemak 0,2 g, karbohidrat
11,8 g, serat 1,8 g, abu 0,4-0,6 g, kalsium 46 mg, fosfor 18 mg, besi 0,6 mg,
vitamin A 35 SI, tiamina 0,02 mg, riboflavin dan niasina 0,03 mg, dan vitamin C
18 mg. Nilai energinya rata-rata 332 kJ/100 g.
Hama dan
Penyakit
Ada laporan
mengenai beberapa jenis serangga yang memakan pucuk dan daun bisbul, seperti
kumbang kecil penggulung daun, siput lunak dan ulat rumpun, cacing kantung, dan
serangga bersisik merah. Akan tetapi dijumpai juga hamahama yang kurang
berarti. Tidak diperoleh laporan mengenai penyakit yang berbahaya.
(Sentra Informasi IPTEK) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar