Tampilkan postingan dengan label Famili Ebenaceae. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Famili Ebenaceae. Tampilkan semua postingan

Selasa, 20 Maret 2012

Buah Mentega (Diospyros blancoi A. DC.)


Klasifikasi  :
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Sub Kelas : Sympetalae
Bangsa : Ebenales
Famili : Ebenaceae
Genus :Diospyros
Spesies :Diospyros blancoi A. DC.

Nama umum
Indonesia:
Buah mentega, bisbul, mabolo, sembolo (Jawa)
Inggris:
Velvet apple, mabolo
Melayu:
Buah lemak
Thailand:
Marit
Pilipina:
Mabolo, kamagong




Manfaat
Buah bisbul umumnya dimakan dalam keadaan segar jika matang. Rasanya agak manis, tetapi cukup kering. Daging buahnya juga dapat diiris-iris dan dicampur dengan buah-buahan lain untuk dijadikan rujak. Kayunya licin dan tahan lama, warnanya hitam dan banyak dimanfaatkan di Filipina untuk pembuatan kerajinan tangan. Pohon bisbul sering ditanam di pinggir jalan.

Syarat Tumbuh
Tumbuh baik di daerah yang beriklim muson, dari 0 m sampai 800 m dpl, dan pada hampir segala tipe tanah. Bisbul sangat tahan terhadap angin topan.

Pedoman Budidaya
D. blancoi biasanya diperbanyak dengan benih yang memerlukan waktu 24 hari untuk berkecambah. Juga dapat diperbanyak secara vegetatif dengan cangkokan, sambungan mata, atau sambungan pucuk. Cara terakhir ini dipraktekkan secara komersial di Filipina. Pada sambungan celah digunakan batang bawah bibit yang berumur 1 tahun. Batang atasnya diperoleh dari cabang dewasa yang tumbuh pada musim terakhir, yang memiliki kuncup ujung yang tumbuh balk, dipotong sepanjang 10-12 cm. Anakan pohon yang berasal dari sambungan dapat ditanam di lapangan dengan jarak tanam 810 m, pada awal musim hujan. Pohon yang berasal dari semai ditanam di sepanjang jalan dengan jarak tanam 10-15 m.

Pemeliharaan
Setelah tanaman tumbuh dengan balk di lapangan, pohon bisbul hampir tidak memperoleh perawatan apa pun. Tunas-tunas liar dan cabang-cabang yang bertumpang-tindih seringkali dipangkas; begitu pula cabang-cabangnya yang menyentuh tanah.

Panen dan Pasca Panen
Buah bisbul dianggap matang jika telah berubah dari coklat kehijau-hijauan menjadi merah kusam. Setelah dipanen buah bisbul dilap dengan secarik kain untuk menghilangkan bulu-bulunya agar penampilannya lebih menarik. Dalam 3-4 hari buah menjadi lunak dan harum baunya.



Deskripsi Tanaman
Bisbul berperawakan pohon, berkelamin dua dan selalu hijau, tingginya 7-15(-32) m, diameter pangkal batangnya 50(-80) cm, tajuknya berbentuk kerucut. Daunnya berselang-seling, berbentuk lonjong, berukuran (8-30) cm x (2,5-12) cm, pinggirannya rata, pangkalnya biasanya membundar, ujungnya melancip, menjangat; lembaran daun sebelah atas berwarna hijau tua, berkilap, tak berbulu; lembaran daun sebelah bawah berbulu perak; daun mudanya berwarna hijau pucat sampai merah jambu, berbulu perak; tangkai daunnya mencapai panjang 1,7 cm. Bunga-bunga jantannya tersusun dalam payung menggarpu, di ketiak daun, terdiri atas 3-7 kuntum; tangkai bunganya pendek; daun kelopaknya berbentuk tabung, bercuping 4 yang~dalam, panjangnya kira-kira 1 cm; daun mahkotanya sedikit lebih besar daripada daun kelopak, berbentuk tabung dan bercuping 4 juga, berwarna putih susu; benang sarinya 24-30 utas, menyatu di pangkalnya, membentuk pasangan-pasangan; bunga betina soliter, berada di ketiak daun, bertangkai pendek, ukurannya sedikit lebih besar daripada bunga jantan, memiliki 4-5(-8) staminodia. Buahnya bertipe buah buni yang berbentuk bulat atau bulat gepeng, berukuran (5-12) cm x (8-10) cm, berbulu beludru, berwarna coklat kemerahan, di pangkalnya ada topi dari kelopak yang kaku dan tidak rontok; kulit buahnya tipis, tertutup rapat oleh bulu-bulu pendek yang berwarna coklat keemasan, mengeluarkan bau keras yaftg mirip bau keju; daging buahnya berwarna keputih-putihan, keras, agak kering, rasanya manis, sepet, berbau harum. Bijinya 0-10 butir per buah, berbentuk baji, ukurannya mencapai 4 cm x 2,5 cm x 1,5 cm. Pohon asal benih cenderung tumbuh tegak, kadang-kadang hanya memiliki satu batang tanpa cabang. Akan tetapi, pohon yang berasal dari sambungan perawakannya pendek dan mengeluarkan lebih banyak cabang lateral. Pohon yang berasal dari semai berbuah 6-7 tahun setelah ditanam, sedangkan yang berasal dari sambungan 3-4 tahun. Pohon bisbul bervariasi terutama dalam bentuk dan perbuluan daun serta bentuk dan rasa buah. Kandungan Nama daerah bisbul di Filipina ialah 'mabolo,' berarti buah berbulu, mengacu kepada buahnya yang berbulu. Buah bisbul memiliki 60-73% dari bagian yang dapat dimakan, yang setiap 100 g berisi: air 83,0-84,3 g, protein 2,8 g, lemak 0,2 g, karbohidrat 11,8 g, serat 1,8 g, abu 0,4-0,6 g, kalsium 46 mg, fosfor 18 mg, besi 0,6 mg, vitamin A 35 SI, tiamina 0,02 mg, riboflavin dan niasina 0,03 mg, dan vitamin C 18 mg. Nilai energinya rata-rata 332 kJ/100 g.

Hama dan Penyakit
Ada laporan mengenai beberapa jenis serangga yang memakan pucuk dan daun bisbul, seperti kumbang kecil penggulung daun, siput lunak dan ulat rumpun, cacing kantung, dan serangga bersisik merah. Akan tetapi dijumpai juga hamahama yang kurang berarti. Tidak diperoleh laporan mengenai penyakit yang berbahaya.
(Sentra Informasi IPTEK)

Jumat, 23 Desember 2011

Kesemek (Diospyros kaki Thunb.)

 Klasifikasi
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Sub Kelas : Sympetalae
Bangsa : Ebenales
Famili : Ebenaceae
Genus : Diospyros
Spesies : Diospyros kaki Thunb.




 

Ciri-ciri

Habitus: Pohon, tinggi 6-8 m., Batang: Tegak, bulat, berkayu, percabangan simpodial, kasar, hijau kotor. Daun: Tunggal, berseling, lonjong, tepi rata, ujung runcing, pangkal membulat, panjang 10-16 cm, lebar 7-9 cm, bertangkai pendek, pertulangan menyirip, hijau. Bunga: Tunggal, di ketiak daun, kelopak bentuk bintang, hijau, benang sari panjang ± 1 cm, hijau pucat, kepala putik bulat, kuning, mahkota berbulu, kuning pucat.
Buah: Bulat, diameter 6-8 cm, masih muda hijau setelah tua kuning. Biji: Bulat, keras, kuning. Akar: Tunggang, putih kehitaman.

Kandungan Kimia

Buah dan akar kesemek mengandung saponin dan polifenol, di samping itu akarnya juga mengandung flavonoida, daunnya mengandung alkaloida, flavonoida dan tanin.

Khasiat

Akar kesemek berkhasiat sebagai obat sakit demam.
Untuk obat demam dipakai ± 15 gram akar kesemek, dicuci dan direbus dengan 2 gelas air selama 15 menit, dinginkan dan disaring. Hasil saringan diminum sekaligus.